IDEAonline -Bagi yang sudah terbiasa menggunakan rangka atap dari kayu, mungkin sedikit kurang PD (percaya diri) menggunakan rangka atap baja ringan.
Dilihat dari namanya, bahan ini ringan sehingga orang tidak percaya kalau bisa digunakan sebagai rangka atap. Baja ringan memang mempunyai bobot yang lebih ringan dari bahan rangka atap yang lain.
Bobotnya hanya sekitar 9 kg/m2. Bandingkan dengan bobot rangka kayu yang sekitar 15 - 18 kg/m2 dan baja konvensional sekitar 20-27 kg/m2.
Namun bobot yang ringan ini justru membuat struktur keseluruhan bangunan menjadi ringan.
Keuntungannya, gaya gempa yang diterima oleh struktur bangunan menjadi lebih ringan. Tidak heran baja ringan merupakan material yang tepat digunakan untuk struktur tahan gempa.
Ada sedikit perbedaan yang mencolok antara rangka atap kayu dengan rangka atap baja ringan.
Bila pada rangka atap kayu terdapat elemen gording dan usuk/kasau, maka pada rangka atap baja ringan elemen tersebut tidak ada. Akan tetapi elemen reng tetap masih ada, karena fungsinya untuk meletakkan genteng dan sebagai salah satu perkuatan kuda-kuda.
Pada struktur baja ringan, fungsi gording dan usuk/kasau digantikan oleh elemen kuda-kuda yang terpasang. Penggunaan kuda-kuda di sini banyak dibandingkan pada rangka kayu.
Jika pada rangka kayu jarak antara kudakuda sekitar 3 m, maka pada rangka baja ringan kuda-kuda dipasang pada jarak sekitar 1,2 m.
Baca Juga: Temukan 8 Pemicu Stres Kala Lakukan WFH di Rumah! Apa Saja Menurutmu?