Jenis waterproofing ada 2, yaitu membran cair (liquidapplied membrane) dan membran lembaran (sheetmembrane).
Cairan pelapis dapat berupa bahan aspal emulsi (bitumen), cairan yang mengandung epoxy, atau cat yang mengandung karet (chlorinated rubber paint).
Lapisan Pelindung
Sesuai namanya, lapisan ini berfungsi melindungi lapisan waterproofing dari gangguan mekanik, seperti desakan akar, kerusakan akibat bahan kimia,atau kecerobohan saat penanaman.
Baca Juga: Perbaiki Mutu Udara dan Lingkungan dengan Taman Atap, Rumah Lebih Hemat dan Nyaman
Selain penggunaan lapisan konkret, juga digunakan material pelindung yang lebih modern berupa lapisan insulasi ringan yang tersusun atas bahan PVC, penyerap ultraviolet, dan fiber glass dengan ketebalan 1-3 mm.
Bila telah menggunakan drainage cell berbahan polystyrene, biasanya lapisan ini tak dipakai.
Lapisan Drainage Cell
Ini adalah lapisan pengganti batu koral dan agregat yang berfungsi sebagai tempat cadangan air untuk keperluan tanaman, sekaligus mengarahkan kelebihan air ke saluran pembuangan.
Lapisan dengan ketebalan 0.6-5.2 cm ini lebih hemat ketimbang batu koral dan agregat yang mencapai tebal 10-15 cm.
Selain itu, drainage terbuat dari bahan polystyrene sehingga ringan, tahan lama, kedap air (mampu melindungi lapisan waterproofing), mudah dipasang dan lebih murah.