IDEAonline – IDEA lovers sebagian dari kalian pasti memiliki ruang tamu nan kecil. Bingung menatanya sekaligus butuh tips bila menjadikan satu dengan ruang tengah. Ini dia IDEA lovers!
Masalah:
Saya sedang membangun rumah di Cibubur. Begitu selesai, rencananya saya akan melakukan pengembangan tahap I.
Yang ingin saya konsultasikan adalah mengenai interior di ruang tamu dan ruang tengah.
Ruang tamu sengaja saya buat kecil saja. Pertimbangan saya adalah karena utilisasi ruang tamu juga cukup jarang, sehingga menurut saya tidak terlalu masalah kalau saya hanya mengalokasikan space 3 m x 2 m.
Untuk sementara, di ruang tengah saya hanya ingin menempatkan lemari buku, meja TV (untuk menempatkan TV & perangkat perangkat audio saya), meja baca/tulis, dan sofa bed.
Sedangkan untuk membatasi ruang tamu dan ruang tengah, rencananya saya menggunakan salah satu di antara rak buku atau meja TV tersebut.
Apakah pengaturan seperti ini memungkinkan? Saya bingung dengan separator kedua ruang ini.
Apabila saya gunakan lemari buku sebagai pembatas kedua ruang tersebut, apakah ruang tengah masih cukup terang/mendapat cahaya matahari pagi (karena terhalang dinding belakang lemari buku)?
Sedangkan apabila menggunakan meja, maka ruang tengah akan terlihat dari luar/ ruang tamu.
Sementara bagi saya, ruang tengah itu adalah ruang pribadi bagi seluruh anggota keluarga untuk bersantai bersama, sehingga saya kurang suka apabilla aktivitas ruang tengah terlihat dari luar rumah/ruang tamu.
Sempat terlintas ide, apabila saya menggunakan meja TV maka saya perlu menggunakan partisi dari kaca atau bahkan kaca air, jadi ruang tengah bisa tetap terang.
Bagaimana sebaiknya penataan ruang tamu dan ruang tengah? Oh iya, saya juga berencana membuat taman mungil dekat ruang makan.
Bagaimana untuk merealisasikan taman yang mungil (berukuran 2 m x 1,5 m) tapi sedap dipandang? Terima kasih banyak atas pencerahannya.
Solusi:
Ruang tamu tidak lagi haruslah satu ruang yang begitu penting dan besar, cukup 2 m x 3 m.
Sisa ruangnya dapat dimanfaatkan untuk fungsi yang lain seperti ruang keluarga yang dirasakan jauh lebih penting dan lebih sering digunakan oleh anggota keluarga.
Pak Ferdy sekeluarga termasuk katagori introvert, dalam arti mementingkan privasi untuk anggota keluarga.
Dengan demikian Bapak merasa perlu untuk membatasi ruang, yaitu antara ruang tamu dan ruang keluarga.
Ide untuk meletakkan lemari seperti dikatakan sendiri oleh Pak Ferdy memanglah tidak begitu optimal.
Selain membatasi cahaya masuk, bentuknya yang masif dan meninggi akan membuat ruang terasa sangat sempit.
Kaca air, seperti yang bapak sebutkan, merupakan ide yang baik sekali dan dapat Bapak coba.
Untuk pembatas ruang di sini, saya coba usulkan vertical blind.
Sebagai pembatas, vertical blind memiliki kelebihan di antaranya dapat menutup penuh, menutup setengah penuh, atau bahkan dapat dibuka luas, atau digeser ke pinggir jika ruangan akan digunakan secara menerus mulai dari ruang tamu sampai ke ruang makan.
Baca Juga: Tak Hanya Jadi Pemanis, Intip 3 Inspirasi Nakas Mungil di Sudut Kamar
Pertimbangan ini saya ambil, mengingat seringkali kita menerima tamu keluarga, menjadi tuan rumah kumpul-kumpul teman, arisan, dan sebagainya.
Dengan demikian alangkah baiknya bila penyekat ruang dapat dengan mudah dibuka-tutup.
Selanjutnya, penyelesaian sisi dinding yang memanjang sebaiknya dibuat dengan satu olahan warna atau tekstur yang menerus, sehingga kesan ruangan tetap terasa lega.
Untuk taman di dalam rumah saya kira Bapak dapat membuatnya, apalagi taman tersebut berada di dekat ruang makan, sehingga kesegarannya diharapkan dapat menambah kenikmatan ketika keluarga atau tamu makan di dalamnya.
#BerbagiIDEA #Berbagicerita #BisadariRumah #GridNetwork
Artikel ini tayang di Tabloid RUMAH edisi 64
(*)