Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Pahami Psikologi Kamar Anak sebelum Membuatnya, Kata Ahli: Bukan Tempat Ngendon!

Johanna Erly Widyartanti - Kamis, 04 Juni 2020 | 17:30
Ilustrasi kamar anak.
Architectural Digest

Ilustrasi kamar anak.

IDEAOnline-Menurut Ratih Zulhaqqi, psikolog anak dan remaja, kamar bagi anak harus dapat melatih anak untuk lebih mandiri, percaya diri, juga memberikan privasi dan teritori pribadi bagi anak.

Menghadirkan fasilitas di kamar anak harus mempertimbangkan kenyamanan anak untuk beristirahat, bukan tempat untuk ngendon, tak bersosialisasi dan menjauhi interaksi dengan anggota keluarga lainnya.

Inilah psikologi kamar anak yang harus diperhatikan saat membuat kamar anak.

1. Sebaiknya kamar berisi perabot yang mendukung aktivitas istirahatnya.

Agar perhatian anak tidak terganggu saat akan beristirahat, sebisa mungkin, peralatan belajar dan bermainnya berada di luar kamar.

Jika sebaliknya, saat anak belajar dalam kamar, ia bisa bosan dan tertidur.

Kamar tidur yang dilengkapi dengan meja belajar dapat diterapkan pada remaja yang sudah memiliki kontrol diri lebih baik.

Baca Juga: Baik Tidak Ada Televisi di Kamar Anak? Yuk Pelajari Psikologinya!

Ilustrasi storage di kamar anak.
dok. i.pinimg.com

Ilustrasi storage di kamar anak.

Namun, keterbatasan ruang di rumah memaksa meja belajar dan alat permainan diletakkan juga di dalam kamar tidur.

Jika ini yang terjadi, usahakan letak area tidur dan area belajar dan bermain tidak berdekatan.

Editor : iDEA

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular