Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Tinggal di Perkotaan Rawan Polutan dan Keadaan Tanah Tak Ideal? Ini Pilihan Tanaman sebagai Solusi

Johanna Erly Widyartanti - Jumat, 12 Juni 2020 | 16:30
Carport beratapkan tanaman rambat.
FOTO:TNR/LOKASI: KEDIAMAN YULI – TAMAN ALFA INDAH, JOGLO, JAKARTA

Carport beratapkan tanaman rambat.

IDEAOnline-Tanaman bermanfaat memperbaiki kualitas udara melalui proses fotosintesis yang mengubah karbon dioksida (CO2) menjadi oksigen.

Selain menyerap CO2, beberapa jenis tanaman, seperti cemara laut dan johar bisa menyerap gas polutan di udara, seperti SO2 (sulfur dioksida) dan timah hitam (Pb).

Tanaman yang memiliki bulu daun (trikoma) efektif untuk menyerap debu.

Jenis tanaman ini antara lain trengguli, johar, fl amboyan, dan bunga lampion.

Tanaman ini cocok di daerah berdebu, seperti kawasan pabrik semen, keramik, atau pinggir jalan.

Menurut penelitian, pepohonan di areal seluas 300 x 400 m mampu menurunkan konsentrasi debu udara dari 7.000 partikel per liter menjadi 4.000 partikel per liter.

Tanaman pun bisa menurunkan suhu udara di sekitar rumah.

Baca Juga: Tak Punya Lahan Bukan Alasan Tak Bisa Berkebun, Manfaatkan Saja Teras atau Balkon

Rumah modern dengan tanaman sebagai perbaikan lingkungan.

Rumah modern dengan tanaman sebagai perbaikan lingkungan.

Para ahli lingkungan menyebutkan, setiap 1 ha lahan hijau dapat mengubah 3,7 ton CO2 dari aktivitas manusia, pabrik, dan kendaraan bermotor, menjadi 2 ton O2 yang dibutuhkan manusia.

Menurut Siti Nurisyah, Dosen Departemen Arsitektur Lansekap, IPB, tanaman yang bandel terhadap polutan adalah jenis kacang-kacangan atau leguminosae, seperti angsana, trembesi, dan akasia.

Tanaman jenis kacang-kacangan ini dipakai sebagai tanaman pionir pada lahan yang kurang subur, seperti di Jakarta.

Editor : iDEA

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular