Karena kesibukannya bekerja, Inge tidak dapat selalu mengawasi rumahnya. Namun keamanan di rumah ini tetap terjaga berkat adanya “satpam” yang menjaganya saat Inge tak berada di rumah.
Kegiatan servis yang hampir sepanjang hari dilakukan, oleh Inge dijadikan semacam perlindungan untuk mengawasi rumahnya saat ditinggalkannya.
Baca Juga: Otak Sulit Mendapatkan Ide, Sekalinya Dapat Justru di Kamar Mandi, Kenapa Bisa Begitu?
Baca Juga: Jangan Biarkan ‘Mpus Buang Air Besar di Toilet yang Sama, Ini Dampak yang Bisa Terjadi!
Ruang tidur pembantu, kamar mandi pembantu, dan gudang diletakkan di bagian depan rumah. Bersebelahan dengan ruang-ruang tersebut, terdapat dapur.
Sedangkan di halaman depan rumah, dibuat tempat jemur dan tempat cuci.
Dengan dibuatnya kelompok ruang servis di bagian depan rumah, maka pembantu dapat terus mengawasi siapa saja yang akan masuk dan keluar rumah.
Agar tampilan depan rumah tidak terganggu dengan adanya jemuran dan ruang-ruang servis yang seringkali tidak “cantik”, maka dibuatlah sebuah dinding yang membatasi ruang-ruang servis tersebut dengan carport.
Dinding ini dilapisi batu alam agar tampak cantik. Agar si pembantu dapat melihat bagian depan rumah, dinding ini diberi beberapa bukaan dan pintu besi.
Dinding penutup besar juga dibuat pada tampak bangunan untuk menutupi pipa-pipa dan ruang servis yang terlihat dari luar.
Ruang Peralihan