Follow Us

Menilik Kembali Kebun Ganja Terbesar yang Tak Pernah Terekspos Dunia, Terletak di Bawah Terowongan dan Nilainya Tembus Rp19 Miliar!

IDEAonline - Jumat, 26 Juni 2020 | 12:00
Foto penampakan kebun ganja bernilai Rp19 Miliar di bawah tanah.
Daily Mail

Foto penampakan kebun ganja bernilai Rp19 Miliar di bawah tanah.

Foto penampakan kebun ganja bernilai Rp19 Miliar di bawah tanah.
Daily Mail

Foto penampakan kebun ganja bernilai Rp19 Miliar di bawah tanah.

Awal mula tempat ini diketahui adalah ketika pada 2015 sekelompok penjelajah di kawasan tersebut melihat ada listrik yang terhubung di sana.

Kecurigaan tersebut mengarahkan salah satu petugas untuk melakukan penyelidikan terkait aktivitas tak wajar di lokasi tersebut.

Dalam penelusuran, detektif menemukan pabrik ganja besar yang tersembunyi jauh di dalam labirin terowongan bawah tanah yang luas.

Terowongan ini merupakan bagian dari bekas tambang batu kapur yang meliputi wilayah seluas sekitar 10 acre atau sekitar 40 ribu meter persegi.

Baca Juga: Listrik Melonjak Naik Sejak Wfh? Begini Cara Hitungnya yang Benar!

Baca Juga: Kamar yang Tidak Terang dan Meletakkan Barang Berwarna Kuning Dipercaya Bikin Rezeki Penghuni Rumah Mengalir Deras! Apa Mungkin?

Petugas mulai menjelajahi tambang setelah mengungkap sarang narkoba dan mengatakan mereka menemukan lebih banyak tempat di mana ganja sedang tumbuh di bawah tanah.

"Kami tidak yakin seberapa besar pabrik itu karena ada masalah keamanan yang signifikan," ujar salah seorang petugas kepolisian.

Inspektur Nick Mawson dari kepolisian menambahkan: "Penduduk setempat cenderung melihat kehadiran polisi saat petugas mengumpulkan barang bukti."

Foto penampakan kebun ganja bernilai Rp19 Miliar di bawah tanah.
Daily Mail

Foto penampakan kebun ganja bernilai Rp19 Miliar di bawah tanah.

Pada 2015 sekelompok penjelajah melaporkan bahwa situs itu telah ditutup selama bertahun-tahun, tetapi baru-baru ini kepolisian menemukannya terbuka lebar.

Source : intisari-online

Editor : Maulina Kadiranti

Baca Lainnya

Latest