IDEAOnline-Ada banyak material yang bisa digunakan untuk melapisi atap gazebo.
Atap ijuk, rumbia, dan genting adalah beberapa di antaranya yang paling banyak digunakan.
Ketiga jenis penutup atap ini memakai bahan utama yang tersedia dari alam, sehingga tampilannya amat alami dan menyatu, terutama dengan gazebo yang bernuansa tropis.
Dari ketiga penutup atap itu, nuansa yang paling alami terdapat pada jenis ijuk dan rumbia.
Atap Alami
Ijuk paling banyak digunakan pada gazebo tradisional bergaya kampung.
Sebelum dipasang, biasanya ijuk ditata dulu di atas alas berupa papan tripleks. Baru kemudian papan dipaku pada struktur atap gazebo.
Pemasangan atap ijuk memiliki kemiringan sekitar 40°.
Atap rumbia memberikan nuansa khas tertentu dan banyak digunakan pada rumah atau restoran dengan tema alami.
Rumbia dihasilkan dari palem penghasil pati sagu.
Daun yang sudah tua dikumpulkan dan dikeringkan menjadi bahan pembuat atap rumbia.
Baca Juga: Gazebo Sebaiknya Diletakkan di Belakang, Samping, atau Depan? Ini Pertimbangannya!
Kelebihan dan Kekurangan
Seperti halnya atap ijuk, atap rumbia juga memiliki kelebihan dan kekurangan.
Kelebihannya, kedua jenis ini sangat alami dan tahan cuaca.
Selain itu, rumbia dan ijuk sangat ekonomis.
Bahannya yang ringan tidak membebani atap gazebo, sehingga akan aman digunakan.
Atap ijuk sangat awet dan dapat bertahan lama.
Namun, keduanya juga memiliki kekurangan.
Saat sudah dipasang, pelapis atap ini sulit diganti.
Selain itu, atap ijuk dan rumbia yang terdiri dari susunan ilalang kering, rawan bocor dan rawan kebakaran.
Atap rumbia hanya tahan selama 4 tahun dan lebih sulit diperoleh di pasaran.
Baca Juga: Ingin Menambahkan Gazebo di Taman? Ini Tipsnya Biar Indah dan Nyaman
Sintetis Tak Kalah Alami
Hingga kini, atap ijuk dan rumbia masih amat populer di pasaran.
Namun beberapa kekurangan kedua material ini membuat banyak produsen berlomba-lomba menciptakan inovasi material penutup atap gazebo.
Salah satunya adalah inovasi atap berbahan sintetis yang bentuknya amat mirip dengan ijuk dan rumbia yang asli.
Viro, produsen ijuk sintetis, menjelaskan beberapa kelebihan penutup atap sintetis ini.
Virp menyatukan teknologi roofing modern ke dalam tampilan tradisional.
Dibandingkan penutup atap alami, penutup atap sintetis ini lebih tahan serangga, jamur, dan bocor.
Selain itu, penutup atap sintetis yang terbuat dari bahan HDPE (high densitypolyethylene) ini juga tahan api.
Saat sewaktu-waktu atap ini terbakar, api akan sangat lama merambat sehingga lebih aman.
Orang yang sedang berada di bawahnya pun mendapatkan waktu lebih lama untuk mengamankan diri.
Baca Juga: Sebelum Ular Masuk Rumah, Letakan Keset Ijuk di Depan Pintu dan Lihat yang Akan Terjadi!
Beragam Jenis Ijuk Sintetis
Dibuat dengan teknologi canggih, ijuk sintetisdibuat menjadi beragam jenis.
Ada jenis ijuk yang berbentuk lembaran kulit dan berbentuk lidi serupa inti rotan. Terdapat tiga jenis ijuk sintetis dari Viro yang dapat dipilih sesuai selera
dengan variasi warna cokelat muda dan tua.
Viro juga memberikan garansi selama 20 tahun untuk keawetan warna produknya.
Pemasangan ijuk sintetis ini terbilang mudah.
Modul sebesar 78cm x 68cm dipasang bersusun dengan nailgun hingga semua permukaan atap tertutupi ijuk sintetis.
Jika kamu tertarik menggunakannya, akan ada petugas yang datang untuk menghitung kebutuhan ijuk sintetis, kemudian melakukan pemasangan hingga selesai.
Tentu, ini amat praktis bagi penghuni rumah yang sibuk.
Baca Juga: Gazebo Gaya Bali, Konstruksi Glugu dan Atap Alang-alang, Ramah Lingkungan
#BerbagiIDEA #Berbagicerita #BisadariRumah #GridNetwork
(*)