Follow Us

Teknik Pengolahan Lantai, Pilih Ekspos atau Lesehan? Ini Caranya!

Johanna Erly Widyartanti - Jumat, 03 Juli 2020 | 13:38
Dapur dengan lantai semen ekspos.
Property of Aryan Adia & Dian Trianasari Photo by Catur Wibowo

Dapur dengan lantai semen ekspos.

IDEAOnline-Ingin konsep lesehan atau tidak?

Mau kesan natural dan simpel?

Ingin terlihat unik?

Inilah beberapa contoh pertanyaan yang layak kamu jawab sebelum mengolah lantai.

Selain fungsionalnya, peran lantai sebagai pembentuk kesan sangatlah dominan.

Tak hanya terlihat secara visual tetapi juga langsung berinteraksi dengan indera manusia ketika diinjak.

Untuk itulah, tak hanya kesan visual namun juga “rasa” harus diakomodasi.

Dalam menjalankan perannya ini, warna, tekstur, dan juga desain sangat berpengaruh.

Baca Juga: Enam Material Lantai Populer untuk Kamar Tidur, Plus Minus Jenisnya

Ilustrasi lantai untuk lesehan.

Ilustrasi lantai untuk lesehan.

Gloss Coating

Kreasi mengolah lantai kini kian unik, salah satunya dengan teknik gloss coating cement atau lapisan semen mengilap.

Jadi tidak memakai keramik atau jenis penutup lantai lainnya.

Lantai ini tak memiliki nat seperti lantai keramik pada umumnya dan permukaannya tak selicin keramik.

Bila terlihat ada semacam corak berupa serat-serat bergaris acak, ini adalah olahan mortar semennya.

Memilih jenis lantai seperti ini sangat cocok jika anak ingin menghadirkan kesan sederhana, hemat, dan unik di kamarnya.

Hal seperti ini jarang ditemui pada perencanaan kamar anak yang melulu warna-warni.

Menarik, jika furnitur yang dipilih juga sederhana, simpel, dan cenderung natural.

Seperti kasur, meja belajar, dan beberapa lemari mini berbahan kayu jati belanda yang terkesan alami.

Warna yang dihasilkan lantai dan kayu pun serasi.

Guratan mortar semen pada lantai menambah keunikan lantai kamar anak ini.

Baca Juga: Kreatif dan Efektif dengan Nat, Dukung Fungsi dan Estetika Ruang

Ilustrasi lantai untuk lesehan.

Ilustrasi lantai untuk lesehan.

Platform

Beda lagi ketika kamu menginginkan kamar bertema lesehan.

Tentunya yang terlintas ialah ketika duduk di lantai maka akan bersinggungan dengan lantai yang dingin.

Maka buatlah semacam platform atau dipan dengan ketinggian rata-rata 15 cm – 20 cm.

Di atas dipan bisa ditambahkan pula karpet berukuran kecil atau bantal duduk demi kenyamanan.

Dipan pun bisa dimanfaatkan sebagai tempat duduk untuk menyimpan barang.

Furnitur pun demikian.

Ketika furnitur diletakkan di atas dipan harus memiliki beban yang ringan, tinggi yang wajar, dan fleksibel, sehingga duduk santai dan tidur pun menjadi nyaman.

Kesan hangat bisa dirasakan pula oleh anak, ketika bantalan kasur yang empuk dan kayu yang natural menjadi tumpuannya.

Baca Juga: Agar Tampil Memikat, Lantai Pun Butuh Siasat untuk Mengolahnya

Ilustrasi Bedakan fungsi ruang dengan perbedaan pola lantai dan pemasangan.

Ilustrasi Bedakan fungsi ruang dengan perbedaan pola lantai dan pemasangan.

Cor dan Water Proofing

Lantai sebaiknya dicor lalu dilapisi water proofing sebelum diaci dan dipasangi keramik.

Tujuannya untuk menghindari rembesan air dari dalam tanah melalui nat, juga menghindari retakan pada acian.

Treatment ini sebagai antisipasi jika terjadi banjir.

Sesuai juga jika hendak mengekspos lantai tanpa keramik, alias lantai polos dengan acian (lantai semen gloss coating).

Baca Juga: Makeover Lantai, Pakai Keramik Bosan Pakai Parket Mahal, Pilih Cara Ini Saja!

#BerbagiIDEA #Berbagicerita #BisadariRumah #GridNetwork

(*)

Editor : Maulina Kadiranti

Baca Lainnya

Latest