IDEAOnline-Lampu digunakan di rumah tangga sebagai sumber penerangan utama.
Peran lampu sangat vital karena tanpa lampu nyaris segala aktivitas akan terganggu.
Kebutuhan akan lampu merupakan kebutuhan yang rutin sehingga kuantitas pemakaiannya sangat tinggi.
Tingginya pemakaian lampu ini bisa menjadikan kita sangat boros jika tidak bijak menggunakannya.
Gunakan Sesuai Kebutuhan
Berapa banyak cahaya yang harus disediakan untuk sebuah ruang sangat tergantung pada kebutuhan ruang itu yang mengacu pada aktivitas apa yang dilakukan di dalamnya.
Baca Juga: Ini Jenis Lampu yang Dibutuhkan di Dapur Selain Lampu General di Plafon
Tingkat Pencahayaan
Tingkat cahaya yang diperlukan sangat bergantung pada kebutuhan dan kenyamanan.
Kebutuhan ini berbeda untuk setiap orang tergantung dari usia, ukuran objek yang dilihat, ketelitian/tingkat kesulitan pekerjaan yang dilakukan, dan kecepatan gerak dalam ruangan.
Hal yang harus dilakukan adalah menentukan 3 faktor ketepatan.
Intensitas (sesuai kebutuhan ruang); warna (kesan yang ingin disampaikan di suatu ruang); komposisi (penataan dan kombinasi yang tepat dari berbagai jenis pencahayan)
Arah Datang dan Distribusi Cahaya
Cahaya yang datang sebaiknya jangan hanya dari satu arah supaya objek tampil secara nyata dan minimal masih tetap dapat dilihat dari kedua sisi.
Untuk hal ini, yang harus diperhatikan adalah penempatan titik lampu di beberapa tempat dengan fungsi yang berlainan agar dapat diatur prioritas pemakaiannya, dan kedua adalah pemilihan armatur/rumah lampu yang tepat.
Baca Juga: Tagihan Listrik Naik selama WFH? Ini Dua Cara Cerdas untuk Menghemat
Peluang Penghematan
Peluang penghematan energi (kWh) dapat dilakukan dengan cara mengurangi daya terpasang (menggunakan energi sekecil mungkin) dan mengendalikan jam pengoperasian.
Prinsipnya menggunakan rumus sebagai berikut: Energi (kWh)= Daya (watt) x hour
Mengoptimalkan Daya Listrik
Daya listrik terpasang tidak boleh melampaui angka maksimum yang ditentukan untuk setiap ruang.
Menurut SNI, daya pencahayaan maksimum untuk ruang kantor sebesar 15 watt/M2.
Untuk daya pencahayaan di rumah, tergantung dari jenis ruangan dan aktivitas yang dilakukan, nilainya tidak melebihi 10 watt/M2.
Contoh Perhitungan
Daya lampu= 12 buah (titik lampu) x 50 watt= 600 watt
Luas ruangan= 21 m x 10 m= 210 m2
Daya/luas ruangan= 600/210= 2,85 watt/M2 ->memenuhi syarat
Baca Juga: Hemat Listrik Tapi Tetap Nyaman? Teknologi Pintar Lampu LED Solusinya
Mengendalikan Jam Pengoperasian
Cara yang bisa dilakukan untuk hal ini adalah:
- penggunaan lampu Hemat Energi
- mengatur jadwal penyalaan lampu, misalnya dengan mengaktifkan timer.
- menambah alat penghemat energi lampu (menggunakan dimmer, daylight sensor, zoning, atau present/movementdetector, sensor ultrasonik.
- mematikan lampu saat ruangan tidak digunakan
- menghindari penggunaan satu sakelar yang dihubungkan dengan beberapa titik lampu, karena menyalakan satu lampu berarti beberapa lampu lain ikut menyala.
Baca Juga: Lampu Mana yang Sesuai untuk Kamar Anak? Ini Kriteria Memilihnya!
#berbagiIDEA