Follow Us

Viral Unggahan Poster Monas Tenggelam di Media Sosial, Apa Artinya?

Kontributor 01 - Jumat, 10 Juli 2020 | 10:30
Tangkapan layar poster Monas tenggelam yang diunggah oleh akun Twitter bernama Niel pada Jumat (3/7/2020).
Kompas.com

Tangkapan layar poster Monas tenggelam yang diunggah oleh akun Twitter bernama Niel pada Jumat (3/7/2020).

"Tujuan dan maksud saya pilih empat angka itu memang menuju ke tahun. Pada masanya, banyak orang merasa takut dan bertanya-tanya tentang kerusakan Bumi di tahun 2012, pada saat itu booming banget dan bikin orang merasa ketakutan (karena diimplementasikan sebagai tahun akhir zaman)," katanya lagi.

Kendati demikian, Niel terbentuk ide untuk menukar angka tersebut yang awalnya 2012 menjadi 2102.

"Saya sengaja juga membuat visualnya terasa gelap dan menakutkan untuk memberikan efek yang sama seperti tahun 2012," kata dia.

Niel mengimbau masyarakat untuk sadar bahwa bisa jadi pada 2102 perubahan iklim dan lingkungan bumi bisa rusak jika kita tidak menjaga kestabilan lingkungan.

Terkait posternya yang menjadi viral di media sosial, Niel berharap pesannya untuk menyadarkan manusia tersampaikan, terutama pemerintah. Ia juga tidak menyangka jika poster hasil kreasinya akan mendapatkan respons sampai puluhan ribu kali oleh pengguna Twitter lainnya.

Tanggapan LIPI Di sisi lain, peneliti Limnologi Bogor dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Hendro Wibowo mengungkapkan, ada kemungkinan Indonesia akan mengalami hal tersebut.

Sebab, kondisi yang terjadi pada poster tersebut dapat terjadi dengan tiga pemicu yakni menurunnya kapasitas sungai, kenaikan permukaan laut, dan perubahan lahan hulu.

"Saya mencoba memahami pemikiran pengunggahnya sebagai sebuah peringatan kepada kita semua bahwa membuang sampah sembarangan menjadi salah satu sebab terjadinya banjir karena tertutupnya saluran drainase dan menurunnya kapasitas sungai," ujar Hendro, Selasa (7/7/2020).

Menurutnya, untuk proyeksi tahun 2100-an ini sudah banyak diungkapkan bahwa kota-kota pantai sesuai kondisi regional masing-masing akan tenggelam karena adanya kenaikan permukaan laut akibat pemanasan global serta penurunan muka tanah karena eksploitas air tanah dan beban bangunan akibat pembangunan yang tidak terkendali.

Di sisi lain perubahan lahan di hulu juga menyebabkan berkurangnya daerah resapan, sehingga menambah akumulasi aliran permukaan di kota-kota pantai tersebut.

"Tiga pemicu tadi secara ekstrim dapat digambarkan dalam poster tersebut.

Apakah benar seperti itu? Proses tersebut sudah mulai terjadi di beberapa kota pantai," kata dia.

Source : kompas

Editor : Maulina Kadiranti

Latest