Senada dengan Basuki, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menyebut, pihaknya baru bisa mengolah lahan apabila saluran airnya sudah tersedia.
Syahrul menuturkan, pihaknya telah menyiapkan petani hingga prasarana yang dibutuhkan.
Sedangkan jenis bibit yang disiapkan disebut sudah tervalidasi.
Sehingga dia berharap, bibit yang akan dipakai merupakan kualitas tinggi.
Pengembangan food etate ini rencananya tidak akan dilakukan secara tradisional, melainkan akan ada intervensi mekanisasi dan teknologi.
Syahrul menambahkan, nantinya di lahan food estate akan ada dryer hingga rice milling unit.
Baca Juga: Terapkan Konsep Farmhouse, Penghuni Dapat Menghasilkan Bahan Makanannya Sendiri!
Dengan demikian, beras yang dihasilkan sudah bisa dikemas dengan baik.
Kementan sendiri akan mengeluarkan anggaran sebesar Rp 180 milira.
Dana tersebut akan digunakan untuk pengadaan alsintan dan sarana produksi.
Akan tetapi, Syahrul mengatakan, pengerjaan lahan food estate membutuhkan anggaran Rp 2,1 triliun.