Follow Us

Bangun Rumah dari Material Bekas? Simak Tips Anti Gagal Satu Ini

Fatur Rohman - Rabu, 12 Agustus 2020 | 16:00
Bata ekspos terlihat mewarnai hampir semua dinding
Tab RUMAH

Bata ekspos terlihat mewarnai hampir semua dinding

IDEAonline –Membangun rumah dengan material bekas seringkali justru memberikan hasil yang lebih baik. Cuma memang dibutuhkan ketelatenan, kejelian, dan kreativitas.

Barangkali tidak ada yang mengalahkan serunya pengalaman Ir. Umar Muslimin dan Elvira Hardiana dalam membangun rumah.

Dibantu oleh seorang arsitek dalam penataan ruangnya, Dibantu seorang sahabat karib, Yani Cahyono yang juga tinggal dalam kompleks yang sama, pengembangan rumah ini diwarnai perburuan material bekas berikut segalaperabotnya.

Bagi 3 serangkai ini—Umar, Vira, dan Yani—material bekas memiliki serangkaian keunggulan yang tidak dimiliki material baru.

Selain harganya jauh lebih ekonomis, kualitasnya juga lebih baik. Kayu jati, misalnya, produk jaman dulunya (alias bekas rumah- rumah tua), justru memiliki kualitas lebih baik ketimbang kayu jati “keluaran” baru.

Baca Juga: Kesibukan Ayah Nagita Slavina Setelah Cerai dengan Pebisinis Hotel Sekaligus Mantan Artis TVRI 80-An, Hunian Jadi Sorotan Warganet

Baca Juga: Sempat Gonta-ganti Pasangan Mulai dari Pengacara hingga Sineas Film, Begini Isi Hunian Milik Artis Kondang yang Masih Terlihat Awet Muda di Usia 55 Tahun

Jatinya tua, dan karena biasanya diletakkan begitu saja di ruang terbuka, terguyur panas dan hujan, jati ini malah justru menjadi kering sempurna melebihi kayu yang dioven.

Artinya, kayu ini tidak akan lagi mengalami muai susut. Dari segi tampilan, kayu-kayu tua ini juga tidak mengecewakan, asal pintarpintar memolesnya.

Tapi membangun rumah dengan material bekas tentu saja harus diakui lebih merepotkan dibandingkan menggunakan material baru.

Karena mendapatkan material bekas lebih sulit dibandingkan mendapatkan material baru yang bisa tinggal dipesan di toko bangunan.

Bentuk rumah ini sebetulnya sederhana saja. Bagian tengah hanya digunakan untuk ruang tamu, sementara di sisi kiri dapur, dan di sisi kanan ruang makan.

Pintu lipat kaca menuju halaman belakang dialingi jendela dengan gorden jam pasir. Bata ekspos terlihat mewarnai hampir semua dinding.

Bata yang digunakan adalah bata biasa yang kemudian diberi coating sehingga terlihat lebih cerah warnanya.

Tampak depan rumah ini terlihat unik. Atapnya menggunakan model setengah, sehingga tidak banyak sambungan.

Baca Juga: Sempat Gonta-ganti Pasangan Mulai dari Pengacara hingga Sineas Film, Begini Isi Hunian Milik Artis Kondang yang Masih Terlihat Awet Muda di Usia 55 Tahun

Tampak depan rumah
Tab RUMAH

Tampak depan rumah

Bagian yang menjulang di belakang menyerupai tower mini, selain memperindah tampilan rumah juga berfungsi untuk sirkulasi udara.

Dapurnya dibiarkan tidak tertutup. Sebagai pengaling, digunakan dinding berlapis bata ekspos setinggi kirakira 1 m.

Dapurnya dibiarkan tidak tertutup
Tab RUMAH

Dapurnya dibiarkan tidak tertutup

Dengan dua buah kursi yang diletakkan di depannya, dinding pengaling ini juga berfungsi sebagai meja breakfast atau bar. Bagian belakang dinding bata ini dibuat berbentuk rak untuk menyimpan perlengkapan dapur.

Ruang makan diletakkan berseberangan dengan dapur. Dari ruang tamu, ruang makan ini sedikit terhalang tangga. Meja makan dengan 6.

Baca Juga: Teliti Dulu Perlu Direnovasi Total Atau Sebagian, Ini Tips Renovasi Dapur Anti Gagal!

Ruang makan dan tangga
Tab RUMAH

Ruang makan dan tangga

Anak tangga diberi pelapis kayu damar laut. Dinding sisi tangga diberi pelapis bata ekspos, sementara bagian sebelah kanan diberi pelapis batu kali yang juga di-coating.

#BerbagiIDEA #Berbagicerita #BisadariRumah #GridNetwork

Artikel ini tayang di Tabloid RUMAH edisi 65

(*)

Editor : Maulina Kadiranti

Baca Lainnya

Latest