Follow Us

Cari Tahu Mengenai Septictank Biologis, Demi Jaga Lingkungan Sekitar

Fatur Rohman - Jumat, 14 Agustus 2020 | 18:10
Cari Tahu Mengenai Septictank Biologis, Demi Jaga Lingkungan Sekitar
Reed's Plumbing & Excavating

Cari Tahu Mengenai Septictank Biologis, Demi Jaga Lingkungan Sekitar

IDEAonline –Septictank adalah tempat pengolahan limbah manusia sebelum dibuang dan diresapkan ke dalam tanah.

Selain septictank konvensional, septictank biologis bisa digunakan sebagai alternatif lain agar proses penguraian limbah bisa cepat dan hasil pengolahan aman untuk dibuang ke lingkungan sekitarnya.

Pada dasarnya limbah rumah tangga ada dua, yaitu limbah organic dan limbah anorganik. Limbah organic merupakan limbah yang dapat diurai, seperti bekas makanan, kertas, dan limbah manusia. Sedangkan limbah anorganik adalah limbah yang tidak dapat diurai kembali, seperti kaca dan plastik.

Dari semua limbah organik, limbah manusia merupakan salah satu jenis limbah yang perlu diperhatikan pengolahannya.

Baca Juga: Kamar Mandimu Selalu Becek dan Terkesan Jorok? Cari Solusinya di Sini!

Limbah ini tidak boleh langsung dibuang ke lingkungan sekitarnya. Buangan limbah ini harus diolah dan ditampung di tempat yang dinamai septictank.

Dahulu hingga sekarang, septictank dikenal sebagai tempat kotor. Bagaimana tidak, semua limbah yang dihasilkan oleh penghuni rumah tertampung di sini untuk diolah sebelum diresapkan ke dalam tanah.

Menurut Lockwood Dietershagen Associates (asosiasi perhimpunan engineering di New York), septictank merupakan tangki penampungan yang di dalamnya terdapat bakteri alami untuk mengolah kotoran yang tertampung di dalamnya, agar aman untuk dibuang ke lingkungan sekitarnya.

Baca Juga: Simak Tips Hadirkan Rumah Ramah Lingkungan dengan Luas 500 Meter!

Banyaknya bakteri dan kuman yang ada di dalam limbah itu bisa membahayakan lingkungan sekitar, khususnya air tanah.

Ini berlaku bila limbah langsung diresapkan ke dalam tanah tanpa ada pengolahan terlebih dulu. Pengolahan limbah berfungsi agar kandungan kimia berbahaya yang ada dalam limbah dapat dikurangi.

Editor : Maulina Kadiranti

Baca Lainnya

Latest