Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Memikat dengan Gaya Simpel di Tengah Dominasi Klasik di Lingkungannya

Johanna Erly Widyartanti - Rabu, 02 September 2020 | 18:30
Terlihat modern dan lebih simpel di antara rumah di lingkungan yang dominan klasik.
Arsitek Denny Setyawan

Terlihat modern dan lebih simpel di antara rumah di lingkungan yang dominan klasik.

IDEAOnline-Di atas tanah seluas 800 m² (20 m x 40 m) rumah ini berdiri.

Berada di ujung jalan, tampilan rumah seluas 1.000 m² ini terlihat berbeda.

Di sekitarnya, bangunan klasik yang megah terkesan mendominasi.

Ketika rumah ini tampil dengan desain yang lebih simpel dengan sentuhan modern kontemporernya, tak ayal membuatnya terlihat kontras di antara bangunan di sekitarnya.

Arsitek, Denny setyawan, memutuskan membuat sesuatu yang berbeda.

Inilah ide sang arsitek yang mendasari perencanaan desain rumah ini.

Gayung bersambut, pemilik rumah pun menginginkan sebuah rumah yang simpel yang jauh berbeda dengan rumah-rumah bergaya klasik di kanan-kirinya.

Meski secara bentuk tidak ingin menyatu dengan keangkuhan arsitektur klasik yang diadopsi oleh beberapa rumah di sekitarnya, namun rumah ini didesain ramah terhadap lingkungan sekitar.

Baca Juga: Jika Tak Suka Taman yang Rimbun, Pakai Trik Ini Bikin Simpel

Dapur dan kolam renang dipsekat dengan kaca.

Dapur dan kolam renang dipsekat dengan kaca.

Secara arsitektur, massa bangunan ini terdiri dari beberapa massa geometris yang saling tersambung oleh kehadiran ruang terbuka.

Kerasnya bentuk geometris rumah diperlembut dengan vegetasi dan ruang-ruang terbuka yang berfungsi sebagai penghubung tak masif antar massa bangunan yang terpisah.

Ruang-ruang terbuka inipun secara fungsional dimanfaatkan sebagai view yang dapat dinikmati dari dalam rumah, menjadi pemasok udara segar, dan sebagai sarana interaksi antar penghuninya.

Setiap massa bangunan mewujudkan perbedaan zoning di mana kebutuhan kenyamanan sang penghuni diakomodasi.

Lantai 1 difungsikan sebagai garasi, dapur kotor, dan ruang-ruang service.

Lantai 2 menampung ruang publik dan semipublik yang diwujudkan sebagai ruang keluarga dan ruang makan.

Lantai 3 adalah area privat yang diisi dengan kamar-kamar tidur yang terdiri dari 1 kamar tidur utama dan 3 kamar tidur anak.

Baca Juga: Fitting Jadi Solusi Dapur Ideal, Kenali Aplikasi dan Perannya

Konsep open space pada interior rumah menjamin interaksi antar-penghuni.

Konsep open space pada interior rumah menjamin interaksi antar-penghuni.

Di rumah ini, tidak terdapat ruang tamu.

Fungsi ruang tamu melebur di ruang keluarga.

Ruang keluarga dan ruang makan terpisahkan oleh sebuah teras yang dapat dipakai untuk parkir mobil.

Mobil dapat naik ke lantai 2 dengan menggunakan ramp yang terdapat di sisi kanan bangunan.

Arsitek berharap pemilik rumah menikmati pengalaman meruang yang berbeda di rumah ini.

Pengalaman tinggal di rumah dengan gaya baru yang berbeda dari rumah di sekitarnya tentunya sedikit memaksa pemilik untuk beradaptasi.

Tapi karakter baru yang masuk di rumah ini memungkinkan seluruh anggota keluarga untuk terkoneksi satu sama lain.

Baca Juga: Taman Apik dan Bersih di Kolam Renang, Segarnya Dinding “Dibungkus” Raphidophora

Kamar anak dengan konsep mezanin dengan ruang kerja di bagian atas.

Kamar anak dengan konsep mezanin dengan ruang kerja di bagian atas.

Kamar Anak

Tiga orang anak yang sudah dewasa dan bekerja menempati kamar masing-masing yang didesain sama satu dengan yang lainnya.

Selain untuk tidur, bersantai, kamar juga dilakukan untuk bekerja. Kamar memilki lantai mezanin yang bisa digunakan pemilik kamar untuk bekerja di dalam kamar.

Ramp Penyeimbang Massa Bangunan

Ramp tercipta sebagai usaha arsitek untuk menyeimbangkan massa bangunan dengan ruang terbuka. Luasnya lahan tak ingin sepenuhnya diisi dengan bangunan.

Tersedianya ruang terbuka selain menjamin suplai oksigen juga memberi keseimbangan desain sehingga massa bangunan tak terkesan terlalu gemuk.

Ketinggian ideal ramp diwujudkan dengan mengurug area ini sehingga di titik tertinggi mencapai tinggi yang sama dengan lantai 2 rumah.

Hal ini pun memberi pengalaman meruang yang berbeda bagi penghuni bahwa ketika berada di lantai 2, penghuni merasakan seperti sedang berada di lantai 1.

Ramp ini dibuat selain untuk “mengalirkan” mobil ke lantai atas, juga untuk mencegah agar rumah ini tidak menjadi terlalu gemuk.

Pada akhirnya, kehadiran ramp pun menjalankan fungsinya sebagai sarana alternatif membawa dan menyimpan mobil ke lantai atas.

Baca Juga: Rumah Tumbuh Berkonsep Kubisme dengan Gaya Modern Kontemporer

#BerbagiIDEA #Berbagicerita #BisadariRumah #GridNetwork

(*)

Editor : iDEA

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular