Pasien berkategori ringan, memiliki gejala batuk dan pilek.
Kategori sedang umumnya memiliki gejala pneumonia atau radang paru.
Kategori berat memiliki gejala pneumonia dan hipoxemia.
Baca Juga: Waspadai Penularan Virus Corona dari OTG dan Kenali Gejala Baru Covid-19
Sementara pasien Covid-19 yang kritis memiliki gejala oksigenasi yang terganggu berat sampai susah bernapas.
"Jadi kalau sudah terjadi pneumonia, atau terjadi pneumonia dan hipoxemia sampai gagal napas, itu umum ya di dalam darahnya terjadi yang namanya hipoxemia," tuturnya.
Agus mengatakan, tidak semuanya atau pada beberapa pasien Covid-19, ada sekitar 18,7 persen pasien Covid-19 yang tidak mengeluh sesak napas.
Padahal ketika diukur di dalam darahnya sudah terjadi hipoksemia.
Dari data yang sama juga terlihat sekitar 40 persen pasien mengalami pneumonia.
Jadi fenomena ini sudah terjadi sejak kejadian Covid-19 awalnya di Wuhan, China.
Agus berkata, itu suatu kondisi pasien yang kelihatannya tidak ada gejala tetapi kadar oksigen di dalam parunya itu rendah di bawah normal yang artinya hipoksemia.