IDEAonline –Sebagaimana kita ketahui, dapur merupakan ruang pengolahan bahan makanan yang digunakan setiap hari.
Pengolahan bahan makanan tersebut memerlukan air, api, listrik, gas, dan bahan bakar lainnya.
Karena itu kebutuhan energi terbanyak di dalam rumah ada di dapur. Penggunaan peralatan, sumber daya, dan bahan bakar yang efisien pada akhirnya dapat menghemat penggunaan energi dan biaya secara menyeluruh.
Sebenarnya, hanya diperlukan langkah-langkah sederhana untuk menghemat penggunaan energi di dapur, Berikut ini hal yang bisa kita lakukan.
1. Gunakan peralatan masak yang berbahan dasar tebal dan keras, contohnya teflon. Hal ini bertujuan supaya pendistribusian panas lebih efisien dan masakan lebih cepat matang.
2. Matikan oven atau kompor sebelum masakan benar-benar matang. Biarkan sisa panas yang masih “menempel” pada wajan atau panic yang melanjutkan proses pematangan masakan Anda.
3. Jika akan memanaskan makanan, jangan gunakan microwave melainkan gunakan kompor saja.
Pemanasan dengan kompor membutuhkan energi lebih sedikit daripada pemanasan dengan microwave.
4. Gunakan panci tekanan tinggi (jika Anda memilikinya), karena panic jenis ini benar-benar menghemat bahan bakar dan waktu memasak.
Sebagai perbandingan, jika menggunakan panic biasa, diperlukan waktu kurang lebih 30 menit untuk merebus daging merah.
Sedangkan dengan panci tekanan tinggi, untuk merebus daging merah hanya diperlukan waktu lebih kurang 15 menit.
5. Jika Anda memiliki mesin pencuci piring (dishwasher), sebaiknya tunggu hingga dishwasher terisi penuh.
Bila mencuci hanya sedikit, selain boros energi listrik, juga boros pemakaian air.
6. Hindari peletakan lemari pendingin berdekatan dengan kompor dan oven. Perbedaan temperatur yang ekstrim dapat mengurangi efesiensi kerja setiap alat sehingga daya yang dibutuhkan akan lebih besar. Hindarkan juga lemari pendingin dari cahaya matahari langsung.
7. Pastikan lemari pendingin tidak penuh sesak oleh makanan. Lemari pendingin yang terlalu penuh menyebabkannya bekerja lebih keras sehingga daya listriknya juga akan boros.
Selain itu, biasakan untuk tidak terlalu sering membuka-tutup pintu lemari pendingin. Meskipun tampak sepele, hal ini berpengaruh pada pemakaian energy listrik.
Lemari pendingin yang sering dibuka-tutup mengharuskan ia lebih keras untuk mendinginkan kembali temperatur di dalam lemari es. Nah, tidak sulit bukan, menghemat energi di dapur?
#BerbagiIDEA #Berbagicerita #BisadariRumah #GridNetwork
Artikel ini tayang di Tabloid RUMAH edisi 86