Ada berbagai gejala yang dapat mencakup ensefalitis (radang otak) yang mengancam jiwa hingga perdarahan atau artritis yang bertahan selama bertahun-tahun.
Dua dekade terakhir, wabah penyakit yang disebabkan nyamuk semakin umum dan tidak dapat diprediksi.
Semua negara di setiap benua, kecuali Antartika, telah menderita sejumlah wabah virus Aedes aegypti yang menyebar dalam beberapa tahun terakhir.
Di beberapa negara Afrika, wabah penyakit ini sering salah diagnosis.
Ini karena upaya kesehatan masyarakat di sana berfokus pada nyamuk yang menggigit di malam hari, nyamuk Anopheles betina yang menyebabkan malaria.
Para peneliti menemukan, penduduk di daerah penelitian memiliki kesadaran terbatas tentang nyamuk Aedes aegypti yang menggigit di siang hari.
Masyarakat hanya melakukan pencegahan digigit nyamuk dengan tidur di bawah kelambu.
Baca Juga: Dikenal sebagai Tanaman Anti Nyamuk, Ahli Menyebut Geranium Obat AIDS Masa Depan
Pendekatan baru
Karena kurangnya pipa air, kebanyakan orang di Afrika mendapatkan air dari curah hujan dan sumur atau lubang bor.
Banyak orang juga membiarkan air yang tersimpan tidak tertutup di berbagai wadah.