Jika mungkin, cari tahu kandungan zat yang digunakan pada finishing di kamar anak.
Pilih yang bebas bahan beracun seperti timbal dan merkuri.
Intinya, membuat kamar tidur nyaman bagi anak bukan berarti melengkapinya dengan aneka fasilitas. Jika kamar anak memiliki televisi, komputer, bahkan kulkas dan dispenser air sendiri, anak akan enggan ke luar kamar.
Ia cenderung tidak bersosialisasi dengan orang lain, bahkan dengan anggota keluarganya sendiri.
Di sisi lain, jika televisi dan komputer diletakkan di ruang bersama, orangtua akan lebih mudah mengontrol apa yang dikonsumsi anak.
Prinsipnya, “Sebisa mungkin kamar menjadi tempat yang nyaman untuk beristirahat, bukan tempat yang nyaman untuk ngendon,” tegas Ratih.
Bukan stimulasi terus-menerus yang dibutuhkan anak untuk bertumbuh dan berkembang optimal.
Yang tidak kalah penting adalah istirahat yang cukup dan berkualitas.
Baca Juga: Mengembangkan Imajinasi Anak dengan Memakai Plafon Motif di Kamarnya
#Berbagiidea #Berbagicerita #Bisadarirumah #Gridnetwork
(*)