"Di seluruh dunia, sembilan dari setiap 10 orang menghirup udara tidak bersih," kata Guterres.
Baca Juga: Adakah Polusi Air di Rumah Tinggal dan Lingkunganmu? Ini Cara Mengeceknya!
Ancaman dari pencemaran udara
PBB menegaskan, pencemaran udara tidak hanya mengancam kesehatan masyarakat tetapi juga berdampak negatif pada tumbuhan dan ekosistem.
Selain itu, polusi udara ozon saja dapat menyebabkan 52 juta ton hilangnya panen global setiap tahun.
Polusi udara juga mendorong terjadi krisis iklim dengan banyaknya gas rumah kaca dan polutan udara yang berasal dari sumber yang sama.
Dengan kata lain, polusi udara tidak hanya berdampak buruk bagi kesehatan dan kualitas hidup manusia, tetapi juga membuat masa depan kurang aman bagi generasi mendatang.
Perlu kesadaran publik semua level
Didopsi oleh Resolusi Majelis Umum PBB pada 2019, Hari Udara Bersih Internasional untul Langit Biru setiap 7 September- yang difasilitasi oleh Program Lingkungan PBB (UNEP)- menekankan pentingnya dan mendesaknya kebutuhan untuk meningkatkan kesedaran publik di semua level, dan untuk mempromosikan juga memfasilitasi tindakan untuk meningkatkan kualitas udara.
"Tingkat tantangan ini membutuhkan tindakan tegas dari pemerintah, bisnis dan masyarakat untuk mengakhiri ketergantungan pada bahan bakar fosil demi energi terbarukan yang bersih dan terjangkau," kata Guterres dalam Hari Udara Bersih Internasional untuk Langit Biru, Senin (7/9/2020).
Dalam kesempatan itu juga, Guterres mengajak untuk kita semua agar berkomitmen pada tidak ada batu bara baru untuk ekonomi yang lebih bersih, lebih hijau dan kesehatan yang lebih baik untuk semua.