Daun zamio tumbuh dari bawah, lalu menjulang ke atas. Terkesan bagaikan ”bulu” yangnongoldaripermukaan pot. Ketahanan daunnya juga pantas diacungi jempol, tidak gampang layu. Berbulan-bulan pun masih segar dan mengilap.
Keunikan lainnya terletak pada pangkal batangnya. Zamio termasuk salah satu jenis tanamanCycassp.
Baca Juga: Selain Menyiram, Cattleya Juga Harus Diletakan di Tempat yang Benar!
Baca Juga: Sediakan Lampu Malam dan Atur Penyebaran Titik Lampu Agar Cahaya Menjadi Optimal
Karenanya, tak heran bila ia mirip tanaman sikas, apalagi bila ditilik pangkal batangnya yang membengkak. Asal kita rajin merawat, bonggol pangkal batang itu tampak makin eksotis.
Cocok Untuk Indoor
Mengacu pada habitat aslinya, maka zamio tak butuh banyak syarat untuk hidup. Ia bisa hidup di mana saja. Oleh sebab itu, dewasa ini zamio banyak dimanfaatkan sebagai tanaman hias dalam ruangan (indoor plant). Ia bisa tahan 2—3 minggu di dalam ruangan.
Sesekali,keluarkan zamio dari dalam ruangan, siram sedikit air, lalu paparkan ke sinar matahari pagi selama sekitar 2—3 jam. Setelah itu, taruh lagi ke dalam ruangan. Zamio juga bisa diletakkan di teras.
Syukur-syukur jika Anda memiliki beberapa zamio yang ditata apik. Dijamin, teras Anda terkesan sejuk nan asri.
Penampilan zamio juga tak kalah menarik jika ditanam di dalam pot yang lebih besar dan artistik.
Carilah pot-pot dekoratif dengan tinggi sekitar 1 m, dengan bentuk guci Cina, warna cokelat tua atau hitam. Letakkan di sudut teras.