IDEAonline –Akhir-akhir ini, orang-orang yang tinggal di Jakarta dan sekitarnya pasti merasakan suhu yang sangat panas.
Tingginya suhu di Jakarta itu bukan hanya faktor kenaikan iklim dunia. Iklim mikro—iklim dalam skala kecil, misalnya iklim di suatu kota saja—bisa naik karena beberapa hal.
Salah satu teori yang menjelaskan kenaikan iklim setempat adalah teori tentang pembentukan kanopi kabut.
Baca Juga: 5 Langkah Rumah Bebas Debu dan Bakteri, Letakkan Tanaman di Rumah
Baca Juga: Dorong Sektor Pariwisata, Indonesia Bangun Jembatan Gantung Kaca
Udara Tercemar vs Radiasi
Udara panas yang ada di kota pada siang hari naik ke atas dan memadatkan debu dan partikel udara tercemar lainnya.
Lama-kelamaan, terbentuk semacam selubung kabut di udara yang diistilahkan dengan kanopi kabut.
Udara yang tercemar dan meningkatnya radiasi panas matahari adalah dua tersangka utama penyebab pembentukan kanopi kabut di kota.
Meningkatnya radiasi panas matahari, selain dipicu oleh menipisnya lapisan ozon, dapat pula disebabkan penggunaan aspal dan perkerasan di permukaan tanah.
Aspal dan perkerasan lain yang berwarna gelap bisa menyerap lebih banyak radiasi matahari.
Baca Juga: Tes Covid-19 Berbasis AI, Ahli Sebut Tak Bisa Gantikan Metode saat Ini
Semakin jarangnya pohon dan tanaman peneduh yang bisa memberikan bayangan juga turut andil dalam peningkatan radiasi matahari.
Padahal, pohon bisa menghalangi penyerapan sinar matahari oleh tanah, dapat menyerap partikel pencemar udara seperti CO2, bahkan bisa menurunkan suhu di sekitarnya sebesar 40C!
Suhu Naik 60C
Efek kanopi kabut ini bisa terasa langsung oleh kita. Pada siang hari, bumi menerima radiasi gelombang pendek dari matahari.
Radiasi ini sebagian diserap oleh bumi dan sebagian dipantulkan kembali ke atmosfer. Kanopi kabut menghalangi pantulan kembali radiasi itu sehingga panas bumi tetap berada di udara.
Ini berarti, panas yang diterima oleh daerah yang berada di bawah kanopi kabut menjadi ganda. Satu berasal dari matahari, satu lagi berasal dari udara yang tak bisa dilepaskan ke atmosfer tadi.
Pada malam hari, normalnya terjadi pelepasan panas—yang diserap bumi di siang hari—kembali ke udara.
Namun kanopi kabut menghalangi pelepasan itu. Akibatnya, suhu bisa meningkat sebesar 60C. Kanopi ini juga menghambat pertukaran angin sejuk dan angin panas.
Angin sejuk terhalang masuk, sehingga yang berputar di kota hanya angin panas. Itulah mengapa kita selalu merasa panas sepanjang hari.
#BerbagiIDEA #Berbagicerita #BisadariRumah #GridNetwork
Artikel ini tayang di Tabloid RUMAH edisi 88