:blur(7):quality(50):quality(100)/photo/2024/03/19/indolinen-1jpg-20240319110929.jpg)
:blur(7):quality(50)/photo/2020/08/31/771280444.jpg)
Lubangi pipanya dan lindungi dengan ijuk. Jika memang beceknya parah, tambahkan juga lubang biopori di beberapa titik taman.
4. Perhatikan media tanamnya.
Tanah sebagai media tanam paling dominan di taman, harus diperhatikan karakternya.
Setiap jenis tanah punya karakter dan sangat berpengaruh terhadap cepat tidaknya air mengalir.
Jika di daerah kamu, intensitas hujannya tinggi, hindari tanah merah yang kandungan tanah liatnya tinggi.
Jenis tanah ini tak menyerap air karena porositasnya sangat rendah.
Akibatnya, air akan tergenang, rumput serta akar pun pasti mati karena busuk.
Jika tanah di daerah kamu berjenis ini, solusinya adalah mencampur tanah dengan sedikit pasir dan kompos.
Kompos sangat bagus untuk memberi unsur hara di dalam tanah dan menyuburkan tanaman.
Kamu tidak perlu menggali terlalu dalam, cukup digali dengan kedalaman 50cm.
Baca Juga: Gunakan Cangkang Telur Jadi Media Penyemaian Saat Berkebun di Rumah
Ilustrasi taman.
:blur(7):quality(50)/photo/2020/08/26/868457330.jpg)
:blur(7):quality(50)/photo/2024/05/17/whatsapp-image-2024-05-16-at-18-20240517121005.jpg)
:blur(7):quality(50)/photo/2024/04/24/whatsapp-image-2024-04-22-at-17-20240424014134.jpg)
:blur(7):quality(50)/photo/2024/03/19/indolinen-1jpg-20240319110929.jpg)
:blur(7):quality(50)/photo/2024/03/14/whatsapp-image-2024-03-14-at-15-20240314055300.jpg)
:blur(7):quality(50)/photo/2024/03/19/indolinen-1jpg-20240319110929.jpg)