Hal tersebut sudah merupakan nilai tambah bagi usaha bonggol adenium kamu.
Bonggol dapat dibudidayakan dari biji dan stek.
Namun, yang paling banyak dilakukan adalah pembibitan bonggol yang berasal dari biji.
Baca Juga: Berkebun untuk Hobi sekaligus Bisnis Salon Adenium, Apa Modalnya?
Ilustrasi adenium.
Sebab bentuk bonggol yang menawan akan lebih cepat terbentuk bila tanaman dihasilkan dari biji, bukan dari stek batang.
Bonggol berumur sekitar 6 bulan sampai 1 tahun paling banyak dipasarkan karena pada saat itu bonggol umumnya sudah memiliki titik tumbuh dan siap untuk dilakukan grafting.
Harga bonggol di pasaran bergantung pada besar dan bentuk bonggol, namun umumnya berkisar Rp7.500—Rp12.000 pertanaman.
Konsumen bonggol adenium mayoritas adalah usahawan adenium yang juga bergerak pada segmen usaha adenium lain, seperti pembibitan tanaman atau tanaman jadi/dewasa.
Sehingga jarang sekali terjadi pembelian bonggol secara eceran karena tidak banyak pehobi atau kolektor yang mau membudidayakan tanaman adenium dari mulai bonggol atau melakukan teknik grafting sendiri.
Pembelian banyak terjadi secara borongan, lalu dibudidayakan, kemudian kembali dijual.
Baca Juga: Pembibitan Tanaman Adenium jadi Bisnis Menarik? Cari Tahu di Sini!