Zonasi kedua adalah kabinet, yang disinari oleh tiga lampu LED 3watt. Lampu memberikan warna kekuningan, yang terpantul dari kabinet atas. Jarak antarlampu adalah 1m, yang menampilkan umbrella effect pada bayang-bayang cahayanya.
Zonasi ketiga adalah ambalan, termasuk top table untuk menyiapkan masakan.
Lampu menerangi kedua area itu. Zonasi terakhir adalah bawah kabinet, yang ditempelkan pada dinding. Lampu di bawah kabinet memberi efek melayang pada kabinet.
Ringan, luas, dan fungsional.
Itulah kesan kuat yang didapat dari dapur yang higienis ini.
Baca Juga: Seni Menyimpan di Dapur, Hal Sepele Ini Bisa Bikin Bahan Makanan Rusak
Ke-11 titik pencahayaan diterapkan pada beberapa elemen berikut.
- Lampu pada ambalan dibungkus dengan HPL (High Pressure Laminate) warna krem motif garis kayu. Ada dua lampu TL 20watt di sini, dengan panjang masing-masing 60cm.
- Pemilihan top table memengaruhi kualitas pencahayaan.
- Dapur memanfaatkan top table granit, yang memiliki daya pantul dan daya serap yang baik pada cahaya, hingga tidak terlalu silau dan nyaman.
- Pencahayaan pada area memasak berasal dari lampu bawaan cooker hood.
- Cahaya lampu dibantu oleh back panel berbahan glassstone putih.
- Lampu menerangi kabinet atas.
- Penempatan lampu dengan dipasang pada papan, yang menjadi aksen bentuk kabinet.
- Efek payung (umbrella effect) pada bidang yang tersinari terlihat maksimal.
- Lampu menggunakan LED 3watt.
- Bagian bawah kabinet diberi cahaya, sehingga kabinet berkesan melayang.
- Pencahayaan memanfaatkan dua lampu TL 50watt dengan panjang 120cm dan satu lampu 20watt.
#berbagiIDEA