Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Pengin Tahu Desain Toilet Luar Angkasa Terbaru untuk Astronaut Wanita NASA? Simak di Sini!

Kontributor 01 - Jumat, 04 Desember 2020 | 17:15
Dalam foto 18 Juni 2020 yang disediakan oleh NASA ini, astronaut Kate Rubins, tengah, dan personel pendukung meninjau Sistem Manajemen Limbah Universal, toilet luar angkasa gravitasi rendah, di Houston. Perangkat baru tersebut dikirimkan ke Stasiun Luar Angkasa Internasional pada 1 Oktober 2020 lalu.
AP/Norah Moran

Dalam foto 18 Juni 2020 yang disediakan oleh NASA ini, astronaut Kate Rubins, tengah, dan personel pendukung meninjau Sistem Manajemen Limbah Universal, toilet luar angkasa gravitasi rendah, di Houston. Perangkat baru tersebut dikirimkan ke Stasiun Luar Angkasa Internasional pada 1 Oktober 2020 lalu.

IDEAOnline-Toilet luar angkasa baru pertama NASA dalam beberapa dekade dikabarkan Associated Press (AP) senilai 23 juta dollar AS atau setara Rp 342 triliun.

Toilet itu lebih nyaman dipakai oleh pengguna wanita dan terbuat dari titanium.

Toilet itu dikemas di dalam kapal kargo yang semestinya diluncurkan Kamis malam dari Pulau Wallops, Virginia.

Berat toiletnya hampir 45 kilogram dan ukurannya hanya 71 cm.

Ukurannya kira-kira setengah dari 2 toilet buatan Rusia di Stasiun Luar Angkasa (ISS).

Ukurannya juga dikatakan lebih besar agar dapat dimasukkan ke dalam kapsul Orion NASA yang akan membawa astronaut ke bulan dalam beberapa tahun.

Penduduk stasiun akan mengujinya selama beberapa bulan, dan jika berjalan lancar, toilet tersebut akan diperjualbelikan dalam bisnis.

Dengan SpaceX yang kini meluncurkan astronaut dan Boeing ke ISS kurang dari setahun dari peluncuran kru pertamanya, akan lebih banyak toilet dibutuhkan.

Peluncuran toilet baru ini dikarenakan toilet lama lebih cocok digunakan oleh pria.

Untuk itu, agar para astronaut wanita juga nyaman dalam menggunakannya, toilet baru ini akan dipasang lebih miring dan lebih tinggi.

Bentuknya dibuat sesuai agar membantu astronaut wanita dalam menggunakannya, menurut proyek manager Pusat Luar Angkasa Johnson, Melissa McKinley.

Source : kompas

Editor : iDEA





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular