Pertama, layout yang ergonomis. Penempatan elemen-elemen dapur harus sesuai dengan alur aktivitas memasak yang biasa dijalankan oleh pemiliknya.
Kedua, pemanfaatan ruang. Selain menentukan posisi dan bentuk yang pas yang dapat memenuhi kemudahan akses penggunanya, poin ini juga bicara mengenai pemanfaatan nilai-nilai positif ruang.
Misalnya mengoptimalkan sinar matahari di salah satu sisi sebagai salah satu sumber pencahayaan yang diperlukan di dapur agar terang dan tidak lembap.
Ketiga, penyediaan storage. Ragam desain storage dibuat menurut karakter material dan jenisnya, serta jenis makanan atau bahan makanan, serta barang yang disimpan.
Tempat penyimpanan ini selain memerhatikan kecukupan ruang, juga harus memerhatikan estetika.
Oleh karenanya desain bentuk, pilihan warna, dan jenis bukaan-bukaannya harus diperhatikan.
Baca Juga: Lebih Higienis dan Tahan Lama, Inilah Tren Terkini Material Dapur
Keempat, pilihan material. Salah memilih material akibatnya bisa fatal.
Karena, selain dapur tak dapat menjalankan fungsinya dengan baik, juga akan merusak keindahan visualnya.
Kelima, faktor keamanan. Air dan api harus dikelola dengan baik di dapur.
Sistem pemipaan yang terencana akan menghindarkan terjadinya sumbatan yang dapat mengakibatkan genangan dan banjir pada ruang.