IDEAOnline-Tak hanya desain ruang dan furnitur ynag dibuat kreatif, penghuni rumah mungil pun harus menyesuaikan gaya hidup, utamanya dalam memilih perabot pengisi rumah.
Arsitek dan seniman Leonardo Da Vinci mengatakan ruang kecil membuat orang disiplin.
Tidak itu saja, tinggal di rumah mungil membuat orang lebih kreatif.
Ini karena dengan keterbatasan ruang yang ada kebutuhan tetap harus terpenuhi.
Mau tidak mau “terpaksa” berpikir kreatif menyiasatinya.
Furnitur merupakan salah satu kunci dalam menata rumah.
Dengan furnitur yang tepat, ruang yang sempit dapat terasa lega sehingga rumah lebih nyaman ditinggali.
Selain berdesain multifungsi, tiga elemen ini harus diperhatikan untuk memilih furnitur yang tepat untuk hunian berkonsep micro living yang memiliki keterbatasan ruang.
1. Bentuk
Bentuk dapat menciptakan persepsi seseorang dalam merasakan suasana.
Bentuk furnitur pengisi rumah mungil harus memberikan kesan yang meluaskan dan ringan.
Ada tiga kata kunci untuk menciptakan ini, yaitu ramping, melayang, dan sederhana.
Bentuk furnitur yang ramping, secara visual meluaskan dan membuat kesan ruang tidak penuh.
Kaki meja dan kursi tidak perlu dibuat besar, asalkan secara struktur sudaj kuat.
Teknologi saat ini sudah bisa menciptakan furnitur ramping namun kokoh dan kuat.
Benda yang tampak melayang akan dipersepsikan sebagai benda yang ringan.
Furnitur pun demikian.
Meja dan ambalan dapat dibuat bertumpu pada dinding sehingga bebas dari kaki.
Atau sembunyikan kaki furnitur agar terkesan terangkat dari lantai.
Memilih furnitur sederhana bisa dilakukan dengan meminimalkan penggunaan detail, kecuali sangat dibutuhkan untuk menunjang fungsi.
Furnitur minim detail akan terkesan bersih dan membuat ruang lebih terasa leluasa.
Baca Juga: Furnitur Lipat di Rumah Mungil, Fleksibel, Efisien, dan Hemat Ruang
2. Material
Material pada furnitur berpengaruh pada kesan yang ditimbulkan.
Tidak terbatas pada kayu dan kain, sehingga kreasi yang tercipta juga semakin luas.
Furnitur dari material yang transparan memungkinkan pandangan ke seluruh ruang tanpa terhalang.
Hal menciptakan kesan kosong sehingga secara virtual lebih lega.
Material metal juga punya efek yang hampir sama.
Sebaliknya, furnitur yang terbuat dari material bertekstur dan padat mengesankan sesuatu yang berat.
Dari segi pencahyaan, material ini pun menyerap cahya sehingga ruang terkesan lebih gelap yang kurang sesuai untuk ruang kecil.
Baca Juga: Pelapis Kulit Sintetis untuk Sofa, Dinamis Meski Tampilannya Minimalis
3. Warna
Elemen ini penting dalam menciptakan suasana.
Jika dinding diibaratkan kanvas, maka furnitur merupakan warna-warna yang mengisi lukisan.
Saat menentukan warna furnitur yang dipilih adalah kontras atau samar dengan dinding yang berada di belakangnya.
Kontras misalnya dinding putih, furnitur cokelat tua.
Ini akan membaut ruang terasa penuh, karena semua furnitur yang ada akan tampil menonjol.
Jika kesan luas yang ingin didapa, gunakan warna furnitur yang senada dengan warna dinding.
Ini akan emnimbulkan ilusi bahwa ruang belum terisi.
Beberapa warna kontras bisa ditambahkan, namun fungsinya hanya sebagai aksen yang mempermanis ruang.
Nah, Idea Lovers, jangan lupakan 3 elemen ini ya, bentuk, material, dan warna furnitur, untuk mendukung hunian micro living kamu.
Baca Juga: Latar Putih Dominan Jadi Solusi di Rumah Mungil, Ini Hasilnya!
#BerbagiIDEA