Follow Us

PCR Dianggap Golden Standar untuk Deteksi Virus SARS-CoV-2, Apa Bedanya dengan Rapid Test?

Kontributor 01 - Selasa, 16 Februari 2021 | 14:30
Rapid test di RSUD KRMT Wongsonegoro, Rabu (25/3/2020), untuk screening Covid-19.
DOK. Humas Pemerintah Kota Semarang.

Rapid test di RSUD KRMT Wongsonegoro, Rabu (25/3/2020), untuk screening Covid-19.

Tidak semua akan mengeluarkan antibodi virus yang dimaksud.

Umumnya antibodi dapat ditemukan ketika orang tersebut mengalami sakit.

Sebab, antibodi itu sendiri adalah bentuk reaksi ketahanan tubuh yang berupaya melawan kuman atau organisme jahat yang masuk, termasuk virus corona, SARS-CoV-2.

Baca Juga: Keakuratan Hasil Tes Covid-19 Dipengaruhi oleh Beberapa Faktor Ini

Ilustrasi pemerikasaan PCR.
kompas.com

Ilustrasi pemerikasaan PCR.

Bahkan pada kondisi tertentu ada orang yang tidak dapat mengeluarkan antibodi meskipun sudah terinfeksi dan sakit sekalipun.

Ketika seseorang mendapatkan hasil tes negatif dari rapid test, bukan berarti orang tersebut negatif dari virus corona SARS-CoV-2 atau Covid-19.

Tetapi, hanya negatif dari antibodi saja.

Begitupun sebaliknya, jika seseorang mendapatkan hasil tes positif dari rapid test, bukan berarti orang tersebut positif Covid-19, melainkan hanya positif memiliki antibodi saja.

Oleh sebab itulah, hasil dari rapid test masih harus diuji kembali melalui PCR test atau tes PCR untuk mendapatkan kepastian, positif atau negatif dari virus Covid-19.

PCR Lebih Akurat Deteksi Virus Corona

Sementara itu, untuk Reverse Transcription Polymerase Chain Reaction (RTPCR) atau tes PCR, merupakan tes yang menyasar langsung pada virus corona, SARS-CoV-2, dan hasilnya dianggap akurat.

Source : kompas

Editor : Maulina Kadiranti

Latest