Melalui ventilasi udara yang diletakkan pada penutup atap, tekanan udara panas yang ada di dalam rumah akan tertarik ke luar melalui menara angin dan digantikan dengan udara yang segar.
Untuk mendapatkan efek menara angin (efek cerobong) lebih optimal, menara angin dibuat dengan bentuk penutup yang menghadap arah datangnya angin.
Selain itu, efek cerobong juga terjadi jika plafon rumah cukup tinggi atau minimal rumah dua lantai.
Semakin tinggi letak plafon, semakin bagus sirkulasi udara.
4. Tinggika plafon.
Jarak yang jauh antara lantai dan plafon memungkinkan udara bergerak bebas pada ruang kosong, sehingga panas dari atap akan mengalami pendinginan dan pada akhirnya ruangan menjadi lebih sejuk dengan catatan ventilasi ruang juga harus baik.
Plafon yang tinggi (minimal 3 m) memungkinkan udara panas terangkat ke atas dan menarik udara segar dari luar ke dalam, sehingga ruang menjadi lebih sejuk.
Sistem ventilasi yang demikian akan mendorong udara panas dari bawah ke atas dan keluar melalui ventilasi dan sebaiknya udara segar akan masuk ke dalam ruangan sehingga suhu di dalam ruangan menjadi nyaman.
Baca Juga: Mana Plafon Paling Aman saat Ada Kebocoran Atap? Cek 3 Bahan Ini Yuk!
5. Cermat pilih material dan tentukan kemiringan atap.
Pada rumah 2 lantai, lantai bawah terasa lebih sejuk daripada lantai atas karena ruang di bawah telah terhalangi oleh dak beton lantai dua.