Tanaman epifit memperoleh air dari air hujan, embun, atau uap air.
Sedangkan unsur hara didapat dari bahan organik tumbuhan mati yang terurai dan diserap oleh akar.
Meski begitu, terkadang akar tanaman “‘nakal’ menembus batang pohon inangnya, sehingga merusak keseimbangan tumbuhnya.
Oleh karena itu, jenis pohon yang dijadikan inang harus berbatang besar, misainya jenis pohon perindang.
Baca Juga: Taman Mungil di Lahan Minim, Ini 3 Inspirasi Gaya dan Jenis Tanamannya
Tumbuh di Mana Saja
Tak hanya pada batang pohon, tanaman epifit juga bisa tumbuh pada benda mati seperti batu bata, arang, sabut kelapa, hingga batu alam.
Syaratnya adalah media tanam yang dipilih berpori-pori besar (porous) agar dapat menyimpan air dan unsur hara yang dibutuhkan tanaman.
Jenis ini juga bisa ditanam di atas tanah, namun pertumbuhannya lebih maksimal ditanam secara epifit (menumpang tanaman lain).
Di area teras dan taman, tanaman epifit bisa ditanam pada dinding, tiang besi, maupun batang pohon.
Beberapa jenis tanaman epifit yang bisa dipilih, antara lain paku tanduk rusa (paku-pakuan), bromelia (nanas-nanasan), philodendron, serta beberapa jenis anggrek, seperti anggrek bulan dan anggrek merpati.