"Kalau kita bicara dari tahun 2015 sampai sekarang ada penghematannya luar biasa. Dulu rerata kita per bulan biaya listrik PLN itu sampai Rp 47 miliar per bulan atau Rp 570 miliar per tahun," ungkap Hari. Biaya listrik penerangan jalan umum di ibu kota ini terus menurun setiap tahunnya.
Sekarang tahun 2020, tagihan listrik PLN hanya separuhnya yakni sekitar Rp 21 miliar lebih hemat atau sekitar 60 persen.
Selain hemat anggaran, menurut Hari, lampu Smart LED ini juga dapat diatur sedemikian rupa tingkat pencahayaannya.
Dengan demikian, pengeluaran dan penghematan listrik ini dapat dikelola dengan baik.
Hari mengaku sebelum menggunakan lampu LED, penerangan jalan umum di ibu kota sering menghadapi sejumlah kendala.
Di antaranya seperti penggunaan daya listrik tinggi, pembayaran rekening PJU tinggi, pola pengawasan yang tidak efektif, dan pelayanan perbaikan lama.
Dengan jumlah aset yang banyak dan tersebar menyebabkan pengelolaan secara manual menjadi tidak akurat dan kurang akuntabel. Artikel ini telah tayang di Kompas.comdengan judul Berkat Lampu LED, Tagihan Listrik Penerangan Jalan Umum DKI Turun 60 Persen
#BerbagiIDEA