Mungkin hal inilah yang akan terbesit di benak kamu ketika mengunguncgs masjid sekaligus pondok pesantren ini.
Tak salah lagi. Terdapat beragam kebudayaan dan penggayaan arsitektur yang akan kamu temukan di bangunan ini.
Mulai dari pos depan masjid yang menyerupai candi, kubah-kubah bergaya india dengan ukiran huruf Arab, hingga omamen etnik Arab di dinding koridor.
Warna-wamanya pun cenderung “ramai* dan semarak.
Sebenarnya, nama “tiban” hanyalah julukan, mengingat banyak cerita beredar bahwa masjid ini dibangun tanpa sepengetahuan masyarakat sekitar.
Alhasil, muncul mitos yang berkisah bahwa masjid ini dibangun oleh jin dalam waktu semalam saja.
Padahal, bangunan yang sebenarnya bernama Salafiah Bihaaru Bahri Asali Fadiaailir Rahmah ini dikerjakan oleh para santri, dengan ide rancangan dari KH Achmad Bahru Mafdloludin Sholeh—sang pemilik pondok.
Baca Juga: Waspadai! Rumah Makan dan Tempat Wisata jadi Tempat Rawan Penyebaran Covid-19
#Berbagiidea #Berbagicerita #Bisadarirumah #Gridnetwork
(*)