Menanggapi izin buka puasa bersama dari Kemenag, epidemiolog dari Griffith University, Australia, Dicky Budiman, menggarisbawahi bahwa dalam pandemi Covid-19 seperti saat ini, izin kegiatan seperti buka puasa bersama seharusnya tidak hanya dilihat dari zonasi dan kapasitasnya.
Sebab, tidak ada jaminan nol virus (tidak ada virus) di suatu wilayah dengan status zona hijau atau kuning.
"Dalam situasi di mana varian virus lebih cepat menular, dalam situasi di mana fasilitas testing, tracing kita yang belum memadai seperti saat ini, meski zona hijau sekalipun tidak menjamin situasinya aman, terkendali, atau minim risiko orang bawa vrius," kata Dicky seperti dikutip oelh Kompas.com, Senin (12/4/2021).
Rekomendasi
Terlepas dari itu, Dicky merekomendasikan agar kegiatan buka puasa bersama memperhatikan 3V, yakni: Venue atau lokasi dan Ventilasi Voice atau suara.
1. Venue atau Lokasi
Dicky menegaskan, kegiatan buka puasa bersama yang biasanya melibatkan orang banyak, lebih dari satu, semestinya dilakukan di ruangan terbuka.
"Oke kapasitasnya 50 persen, tapi dia harusnya outdoor (ruangan terbuka)," kata Dicky.
Selain itu, jarak duduk antara satu pengunjung dengan pengunjung lain tidak boleh berdekatan.
Minimal berjarak satu meter dari pengunjung lain yang ada di kanan, kiri, depan, dan belakang.