Follow Us

Antisipasi Kendala Berkebun Hidroponik Skala Rumahan dan Komersial

Johanna Erly Widyartanti - Rabu, 02 Juni 2021 | 18:00
Ilustrasi kebun skala komersial milik Ginanjar, pengusaha hidroponik sukses dari Samarinda.
kompas.com

Ilustrasi kebun skala komersial milik Ginanjar, pengusaha hidroponik sukses dari Samarinda.

Sedangkan metode yang kedua adalah menggunakan media. Teknik ini menggabungkan air dengan jenis media tambahan, misalnya sabut kelapa, pasir, pecahan batu bata, serbuk kayu ataupun spons.

Baca Juga: Ada yang Kuat Hingga 6 Bulan, Enggak Sangka Segini Waktu Ideal Menyimpan Makanan di Dalam Freezer Kulkas!

Baca Juga: Kokedama, Berkebun Murah dengan Media Lumut, Lahan Sempit jadi Asri

Namun, di samping segala kelebihan yang ditawarkan, hidroponik mempunyai kekurangan utamanya mengenai ketersediaan dan pemeliharaan perangkat hidroponik yang agak sulit diperoleh.

Investasi awal yang dikeluarkan pun rada mahal meski nantinya akan tertutupi dengan produk sayuran segar yang dihasilkan.

Bila berkebun untuk hobi, cobalah mempraktikkan model hidoponik yang menurut kamu paling mudah, seperti hidroponik agregat (menggunakan larutan bernutrisi).

Jika mulai mengarah tujuan komersial, sebaiknya investasi untuk mengikuti pelatinan terlebih dulu dan terus belajar dari yang telah berpengalaman.

Ilustrasi salah satu contoh menanam sistem hidroponik.
jurnal asia

Ilustrasi salah satu contoh menanam sistem hidroponik.

Pada rangkaian hidroponik yang membutuhkan energi listrik untuk sirkulasi pengairan, semisal NFT dan aeroponik, pemadaman listrik dalam waktu lama (2 1/2 jam) dapat mengganggu tumbuh kembang tanaman.

Baca Juga: Kiat Sukses Membangun Rumah Tropis, 11 Hal yang Harus Dipertimbangkan

Baca Juga: Inilah 9 Alasan yang Bikin Kamu Memilih Berkebun secara Hidroponik

Selain itu, diperlukan keterampilan khusus bila hendak menimbang dan meramu bahan kimia (larutan hara) sendiri.

Editor : Maulina Kadiranti

Baca Lainnya

Latest