Sedangkan metode yang kedua adalah menggunakan media. Teknik ini menggabungkan air dengan jenis media tambahan, misalnya sabut kelapa, pasir, pecahan batu bata, serbuk kayu ataupun spons.
Baca Juga: Kokedama, Berkebun Murah dengan Media Lumut, Lahan Sempit jadi Asri
Namun, di samping segala kelebihan yang ditawarkan, hidroponik mempunyai kekurangan utamanya mengenai ketersediaan dan pemeliharaan perangkat hidroponik yang agak sulit diperoleh.
Investasi awal yang dikeluarkan pun rada mahal meski nantinya akan tertutupi dengan produk sayuran segar yang dihasilkan.
Bila berkebun untuk hobi, cobalah mempraktikkan model hidoponik yang menurut kamu paling mudah, seperti hidroponik agregat (menggunakan larutan bernutrisi).
Jika mulai mengarah tujuan komersial, sebaiknya investasi untuk mengikuti pelatinan terlebih dulu dan terus belajar dari yang telah berpengalaman.
Pada rangkaian hidroponik yang membutuhkan energi listrik untuk sirkulasi pengairan, semisal NFT dan aeroponik, pemadaman listrik dalam waktu lama (2 1/2 jam) dapat mengganggu tumbuh kembang tanaman.
Baca Juga: Kiat Sukses Membangun Rumah Tropis, 11 Hal yang Harus Dipertimbangkan
Baca Juga: Inilah 9 Alasan yang Bikin Kamu Memilih Berkebun secara Hidroponik
Selain itu, diperlukan keterampilan khusus bila hendak menimbang dan meramu bahan kimia (larutan hara) sendiri.