IDEAonline -Tinggal di apartemen sudah menjadi keputusan banyak orang dalam menyiasati berbagai hal dalam kehidupannya.
Salah satu yang paling sering jadi alasan adalah lokasinya yang dekat dengan tempat kerja atau tempat beraktivitas sehari-hari.
Namun, untuk tinggal di apartemen ada beberapa konsekuensi yang harus disiasati agar tidak menjadi hambatan agar tetap merasa nyaman.
Apalagi saat tinggal di apartemen sekitar 20 m² atau yang biasa kita kenal apartemen studio.
Luas ini mesti dibagi-bagi lagi untuk beberapa ruang, seperti kamar tidur, dapur, kamar mandi, wardrobe, area makan, hingga area kerja.
Untuk menampung semua fungsi ruang ini di ruang terbatas, desainer maupun pemilik apartemen kerap meminimalkan jumlah sekat antarruang.
Hasilnya, apartemen memang jadi tampak luas. Tapi konsekuensinya, aktivitas di sebuah ruang mudah terlihat dari ruang lainnya.
Pertanyaannya, bisakah waktu istirahat di kamar tidur tetap berkualitas bila kondisi ruang seperti ini atau dengan kata lain memiliki banyak distraksi?
Ninna Suhendra (Desainer interior) dalam menghadapi isu yang sama kala mendesain apartemen studio milik Yudha Mulyawardhani.