Contohnya, peneliti menemukan bahwa setiap satu jam menonton TV dapat meningkatkan risiko kematian akibat serangan jantung sebesar 18% dan risiko kematian akibat kanker sebesar 9%.
Menatap layar televisi adalah salah satu gaya hidup yang kurang aktif.
Kurangnya otot yang bergerak saat menonton terlalu lama, ditambah berada di depan layar televisi dengan jarak yang tidak tepat, memberikan efek negatif bagi tubuh.
Kegiatan menonton TV dilakukan oleh semua kalangan umur.
Penelitian terbaru menunjukkan anak-anak berusia 2-10 tahun yang menghabiskan banyak waktudi depan televisi maupun layar komputer, 30% lebih sering mengalami tekanan darah tinggi atau hipertensi dibandingkan yang tidak.
Kurangnya aktivitas fisik bahkan kian meningkatkan risikonya hingga 50%.
Rata-rata remaja beraktivitas fisik 20-30 menit, padahal idealnya adalah lama aktivitas 60 menit per hari.
Aktivitas fisik itu adalah intensitas gerakan seseorang per hari.
Dengan berkurangnya aktivitas fisik, kalori yang dikeluarkan berkurang sehingga asupan kalori tak imbang.
Mengerjakan sesuatu yang menyenangkan di rumah atau di luar rumah, seperti berolahraga di pagi hari, adalah salah satu cara menyeimbangkannya.