IDEAonline - Akhir-akhir ini, kasus Covid-19 di Indonesia sudah membaik.
Penurunan jumlah pasien positif Covid-19 ini pun memberi kesempatan bagi masyarakat untuk kembali beraktivitas di luar rumah.
Bahkan, ibu kota DKI Jakarta sudah pernah mencatatkan 0 kematian akibat Covid-19.
Namun, di Oktober 2021 ini menurut staf medis divisi penyakit tropis dan infeksi penyakit dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (UI) dan Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), dr. Adityo Susilo, kasus Covid-19 di wilayah di Jakarta mulai bermunculan kembali.
"Di Oktober ini, saya sendiri RSCM dan tempat saya swasta berpraktik sudah mulai lagi berdatangan kasus-kasus Covid yang baru. Jadi artinya, di bulan Oktober ini sudah mulai bermunculan lagi kasus baru dan kita harus waspada," ujarnya, saat Webinar TIM Mitigasi IDI, Minggu (17/10/2021).
Staf medis dan anggota komite medik Rumah Sakit Medistra ini pun, melansir Liputan6.com (17/10/2021), menyinggung prediksi gelombang ketiga pandemi Covid-19 yang akan terjadi pada akhir tahun 2021, yang harus diwaspadai.
"Isu gelombang ketiga ini prediksi di akhir tahun karena nanti berhubungan dengan pergerakan manusia saat itu. Jadi saya pikir penting untuk kita selalu waspada dengan Covid-19 karena memang penyakit ini masih ada di sekitar kita," tuturnya.
Mengenai prediksi gelombang 3 Covid-19 di Indonesia, Ketua Pelaksana Harian Tim Mitigasi Ikatan Dokter Indonesia (IDI), dr. Mahesa Paranadipa Maikel, MH, mengatakan bahwa belum ada prediksi pasti, tetapi kita bisa belajar dari kejadian-kejadian peningkatan kasus Covid-19 sebelum-sebelumnya.
"Jadi kami sampaikan ini bukan prediksi IDI, tapi kami menggunakan beberapa prediksi yang disampaikan oleh pakar-pakar yaitu, prediksi gelombang ketiga itu di akhir tahun (2021) ya," kata Mahesa dalam Media Briefing bersama Tim Mitigasi IDI: Strategi Kesiapan Gelombang Ketiga, Selasa (12/10/2021), dikutip dari Tribunnews.com (13/10/2021).
Baca Juga: Orang Tua Jangan Lengah, PTM Bisa Memicu Klaster Baru Covid-19
Gelombang Tiga Pandemi Covid-19 Sudah Lewat