:grayscale():blur(7):quality(50)/photo/2024/11/18/rodalink-1jpg-20241118120812.jpg)
IDEA Lovers penasaran bagaimana seni dan desain merespons perubahan yang terjadi pasca-pandemi? Salah satu jawabannya bisa IDEA Lovers temukan pada pameran Indonesian Contemporary Art and Design tahun ke-11 (ICAD XI) yang akan berlangsung 21 Oktober hingga 28 November 2021.
ICAD XI hadir dengan tema “Publik” sebagai kaitan hubungan antara sebuah karya seni dan publik. ICAD XI mendorong para seniman dan desainer yang berpartisipasi untuk merespons zaman kini melalui ide-ide spekulatif tentang apa yang mungkin relevan dengan publik pasca-pandemi.
Indonesian Contemporary Art and Design (ICAD) merupakan pameran yang menginisiasi kolaborasi industri desain, seni, teknologi, hiburan, dan perhotelan; melibatkan desainer interior, desainer grafis, fotografer, videografer, scenographers, pelukis, pematung, sutradara film, dan banyak kreator lainnya. ICAD diadakan setiap tahun untuk mengeksplorasi kekayaan kearifan lokal Indonesia secara kontemporer.
Diselenggarakan pertama kali pada tahun 2009, ICAD telah menjadi pameran berskala besar yang mempromosikan desain dan seni kontemporer di Indonesia. Diselenggarakan selama 6 sampai 8 minggu, disertai dengan berbagai acara pendamping (fringe events), konvensi, lokakarya, dan pemutaran film.
Tahun ini ICAD XI (ICAD ke-11) berlangsung di venue utamanya yakni di Grandkemang Hotel Jakarta). Dilengkapi dengan berbagai program tambahan di venue mitranya, dan berbagai instalasi di berbagai tempat publik di Kemang, Jakarta Selatan. Tidak hanya melibatkan pameran dalam arti konvensional, ICAD XI juga akan menampilkan berbagai kegiatan publik, baik secara fisik maupun virtual.
Selain venue utama di Grandkemang Hotel, venue mitra ICAD XI tersebar di berbagai area publik di Kemang, Jakarta Selatan. 
Selain diisi seniman terkemuka seperti Arahmaiani, Nindityo Adipurnomo, Eddi Prabandono, dan Budi Pradono pada ICAD XI tahun 2021 ini juga diisi berbagai seniman muda inovatif seperti Eldwin Pradipta, Vendy Methodos, Naomi Samara, dan Iran Ahmett. Partisipasi dari seniman internasional Charles Lim (Singapore), Aung Myat Htay (Myanmar), Takashi Makino (Japan). Mark Salvatus (Philippines), dan Wang Bo (China) juga akan hadir di ICAD 2021.
Kolektif seni dari Jatiwangi Art Factory dan Forum Sudut Pandang akan turut mengisi ICAD tahun ini. Selain itu juga akan ada warisan budaya dari BJ Habibie dan Irvan A Noe'man pada ICAD XI.
Pameran sendiri akan dikonsentrasikan ke dalam beberapa kategori, yaitu In Focus (seniman dan desainer terkemuka dari Indonesia yang diundang), Artis Tamu (seniman dan desainer internasional yang diundang), Next Gen (seniman muda inovatif yang diundang), dan Open Submission.
“Pandemi telah berdampak besar pada bagaimana kita semua menjalani kehidupan. Kita dihadapkan pada tantangan dan dipaksa untuk beradaptasi dan berubah," jelas Diana Nazir, Steering Committee ICAD. "Di masa yang akan datang, COVID-19 tidak akan menghilangkan nilai dari pameran tatap muka; melainkan menimbulkan berbagai cara baru untuk mempresentasikannya dengan lebih kreatif,” tambahnya.
Edwin Nazir, Festival Director ICAD, berkata “ICAD selalu mengedepankan kolaborasi kreatif sejak pameran pertamanya di tahun 2009. Tahun ini kami memperluas mitra venue kami yang terletak di salah satu lingkungan paling populer di Jakarta Selatan, Kemang. Pameran dan beberapa program publik akan berlangsung secara fisik maupun virtual. Sejalan dengan tema ICAD XI, “Publik”, kami ingin memperkuat pengalaman publik melalui ruang-ruang lainnya untuk memperluas komunitas dan audiens kami.”
Selain melalui virtual, pameran ICAD XI juga sudah bisa kamu hadiri mulai hari ini (22 Oktober 2021) di Grandkemang Hotel, Jakarta. Tapi sebelumnya jangan lupa untuk registrasi dulu di website www.arturaicad.com. Semoga acara ini dapat menginspirasi IDEA Lovers untuk selalu mengapresiasi seni, desain, dan budaya Indonesia ya!
