Ketika virus menginfeksi spesies baru, ia perlu beradaptasi dengan inang baru untuk menyebar lebih luas, kata Andrew Read, pakar virus di Pennsylvania State University, Amerika Serikat.
Baca Juga: Undang Keberuntungan dengan Memiliki Akuarium Ikan sesuai Feng Shui
Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), sejauh ini varian Delta diketahui dua kali lebih menular dari versi virus sebelumnya.
Meskipun masih bisa bermutasi menjadi lebih menular, virus mungkin tidak akan melipatgandakan tingkat penularannya lagi, kata Dr. Adam Lauring, pakar virus dan penyakit menular di University of Michigan di Amerika Serikat.
“Kami telah melihat tahap evolusi cepat untuk virus. Ada kemungkinan virus itu bisa menjadi lebih mematikan, tetapi tidak ada alasan evolusioner untuk itu terjadi. Orang yang sangat sakit juga cenderung tidak bersosialisasi dan menyebarkan virus ke orang lain," kata Luring.
Para ahli sedang mengamati untuk melihat apakah varian yang muncul bisa lebih baik dalam menghindari perlindungan yang dikembangkan orang dari vaksinasi dan infeksi.
Makin banyak orang yang disuntik, virus tersebut harus dapat menyebar melalui orang yang memiliki kekebalan tertentu agar dapat bertahan hidup, kata Dr. Joshua Schiffer, pakar virus di Pusat Penelitian Kanker Fred Hutchinson.
“Virus dapat mengalami mutasi yang membuat respons imun menjadi kurang efektif,” katanya.
Jika itu terjadi, para ilmuwan dapat merekomendasikan agar formula vaksin diperbarui secara berkala, seperti halnya suntikan flu tahunan.
Artikel ini telah tayang di Health.grid.id dengan judul “Dunia Mengkhawatirkan Varian Virus Corona Baru Akan Terus Bermunculan”.
#Berbagiidea #Berbagicerita #Bisadarirumah #Gridnetwork #Rumahtropis