Dalam sistem ini air ditampung terlebih dahulu dalam tangki bawah (dipasang pada lantai terendah bangunan atau di bawah muka air tanah).
Kemudian, dipompakan ke tangki atas atap atau di atas lantai tertinggi bangunan, yang kemudian dari tangki ini air didistribusikan ke seluruh bangunan.
3. Sistem tangki tekan
Prinsip kerja dari sistem ini adalah sebagai berikut.
Air yang berasal dari kamar mandi yang berupa urine ditampung kedalam suatu tangki.
Air yang telah ditampung dalam tangki bawah (seperti halnya dalam sistem tangki atap), dipompakan ke dalam suatu bejana (tangki) tertutup sehingga udara di dalamnya terkompresi.
Air dari tangki tersebut dialirkan ke dalam sistem distribusi bangunan.
Pompa bekrja secara otomatis yang diatur oleh suatu detektor tekanan, yang menutup/membuka saklar motor listrik pnggerak pompa.
Baca Juga: Cermat Merencanakan Sirkulasi Air Bersih dan Kotor pada Bangunan
Lalu, pompanya akan berhenti bekerja apabila tekanan tangki telah mencapai suatu batas maksimum yang telah ditetapkan dan bekerja kembali setelah tekanan mencapai batas minimum yang telah ditetapkan pula.
Udara yang terkompresi akan menekan air ke dalam sistem distribusi dan setelah berulangkali mengembang dan terkompresi lama kelamaan akan berkurang, karena larut ke dalam air atau ikut terbawa air keluar tangki.
4. Sistem tanpa tangki