“Hasilnya, sebuah bangunan Farm & Food Market yang tidak hanya dapat memberi manfaat kepada masyarakat dan pengunjung area WTB, namun juga lingkungan sekitar,” terang Alfian.
Lantai 2 difungsikan sebagai ruang utulitas dilengkapi water treatment yang menampung dan mengolah air hujan dari atap serta mendistribusikannya kembali untuk irigasi tanaman dan toilet.
“Konsep ini juga membantu mengurangi suhu rungan dengan memanfaatkan aliran udara yang membawa molekul air hasil evaporasi ke seluruh ruangan,” jelasnya.
Seperti penyelenggaraan di tahun-tahun sebelumnya, sayembara OGRA ke-5 ini bertujuan untuk mencari gagasan proyek unggulan, kreatif dan inovatif dari para profesional di bidang arsitektur, desainer interior, pengembang, konsultan perencana dan kontraktor pelaksana terkait konsep konstruksi atap ramah lingkungan dan berkelanjutan yang digabungkan dengan keunggulan arsitektur.
Tahun ini sayembara OGRA mengangkat tema “Tropical Roof With Ecological Clean Energy & Passive Design”, di mana para peserta ditantang mewujudkan karya arsitektur dengan gagasan desain yang difokuskan pada solusi atap bangunan yang mampu mengatasi isu polusi udara dan mengurangi beban biaya energi, demi mempertahankan habitat manusia untuk generasi masa depan.
Marketing Communications Manager PT Onduline Indonesia Reissa Siregar, menjelaskan, peserta sayembara OGRA tidak dipungut biaya sama sekali.
Pun penyelenggara juga tidak mewajibkan peserta harus menggunakan produk Onduline dalam merancang dan mempresentasikan desainnya.
“Kami menyerahkan ide-ide baru yang “out of the box” sepenuhnya kepada peserta, semata-mata untuk mendapatkan karya arsitektur yang clean dan alami sebagai bagian dari respons peserta terhadap iklim, cahaya, pemakaian energi pada kebutuhan rumah sehat dan hemat di Indonesia,” kata Reissa dalam keterangan tertulisnya di Tangerang, Banten, Selasa (9/11/2021).
Ia mengungkapkan, yang menjadi catatan hebat dari Sayembara OGRA 2021 ini adalah riuh antusiasme para peserta dalam mendaftarkan karyanya patut diacungi jempol, mengingat sayembara OGRA kali ini diselenggarakan di tengah-tengah situasi pandemi Covid-19 yang membatasi seluruh kegiatan.
Baca Juga: Manfaat Atap Hijau dalam Merespons Iklim Tropis, Bikin Atap Lebih Awet
Tercatat, sebanyak 147 karya desain diterima oleh penyelenggara. Ada kenaikan jumlah karya yang diterima dari peserta perorangan maupun atas nama firma, dibandingkan dengan tahun lalu
“Pandemi Virus Corona tidak menghalangi kreatifitas dan ide-ide cemerlang para profesional di bidang arsitektur diIndonesia untuk mendesain bangunan masa depan yang sehat dan dan hemat energi,” papar Reissa.