IDEAonline.co.id - Rug atau yang biasa dikenal masyarakat Indonesia sebagai karpet mempunyai berbagai fungsi.
Beberapa fungsi karpet di antaranya adalah sebagai pelindung antara furnitur dan lantai, peredam suara, memberikan kenyamanan saat berjalan di atasnya, hingga menghindari dari bahaya terpeleset.
Selain fungsi tersebut, karpet juga dapat mempercantik ruang, dan bahkan dapat menciptakan suasana. Karpet dengan motif klasik dapat menunjang penampilan ruang bergaya klasik. Dapat menjadi aksen di ruang yang menerapkan gaya berbeda. Bahkan bisa menjadi karya seni pada lantai dan dinding hunian Anda.
Hal itulah yang IDEA temukan saat melihat salah satu koleksi terbaru dari pameran Floor Fairy Tales by Moire Rugs Vol 2 di Astha District 8, Senopati, Jakarta.
Moire Rugs menampilkan koleksi terbaru hasil kolaborasi dengan 8 desainer kenamaan dari dalam negeri dan luar negeri melalui pameran yang berlangsung pada tanggal 5-21 November 2021 ini.
Enam desainer lokal yang terlibat pada pameran ini adalah Shirley Gouw (desainer interior), Nelson Liaw (arsitek), Randy Halim (arsitek), Severiano desainer interior), Sandy Karman (desainer grafis), and Ong Cen Kuang (desainer lighting).
Meskipun karpet bukan media berkarya yang biasa mereka kerjakan, ternyata proses merancangnya adalah tantangan yang menyenangkan.
Misalkan saja, desain rug/karpet kontemporer dari Sandy Karman tampil sangat unik dan menarik. Pada karpet karyanya ia menerapkan konsep kombinasi geometris dari font era Bauhaus, yakni font Futura di atas karpet bermotif baroque klasik. Hal ini dipengaruhi latar belakangnya sebagai desainer grafis.
Baca Juga: Kenali 5 Jenis Karpet Hunian dan Rekomendasi Penempatannya pada Ruang
Karpet karya desainer interior Shirley Gouw tampil simpel menggunakan motif stripe dengan warna monokrom. Perpaduan kotak-kotak polos dan pattern weavy dengan tampilan detail 3 dimensi karena di-ukir setiap bagiannya satu persatu. Uniknya lagi, jika diperhatikan ada gradasi warna gelap ke terang pada karpet ini.