Kamu juga akan menemukan lukisan dan kaligrafi dalam bahasa Arab dan Sirilik berjajar di dinding ruang bawah tanah dan lantai pertama, tempat ibadah diadakan.
Untuk mengingatkan mereka akan rumah, kaum Tatar yang beremigrasi dari Lituania ke New York pada awal 1920-an mereplikasi beberapa lukisan-lukisan di tempat asal mereka.
Aslinya properti itu merupakan milik oleh William Powers, sang pemilik properti yang namanya diabadikan sebagai nama jalan di Brooklyn.
Properti ini telah mengalami pergantian pemilik selama beberapa tahun.
Bahkan pernah diubah menjadi club house tempat terselenggaranya beragam acara, mulai dari pernikahan hingga pertunjukan musik.
Fondasi bangunan besar pertama kali berdiri di 104 Powers Street terjadi ketika Gereja Episkopal Metodis mendirikan gedung gerejanya tahun 1885.
Pada tahun 1931, American Mohammedan Society. Inc, sebuah organisasi Muslim Tatar dari Lithuania, membeli properti itu dari Assembly District Realty Company.
Baca Juga: Rekomendasi Destinasi Wisata Religi, 6 Masjid Ter...di Indonesia
American Mohammedan Society pun mengubah properti tersebut menjadi masjid dan mengajukan perubahan dan izin pipa serta drainase ke otoritas setempat.
Di dalam masjid ini, jemaat berdiri secara diagonal untuk berdoa dan dibangun partisi darurat memisahkan area sholat wanita dari area pria.
Ini sangat berbeda dengan masjid konvensional yang biasanya posisi sholat harus menghadap ke arah ka'bah di Mekah. Artikel ini telah tayang di Kompas.comdengan judul Sederhana, Begini Tampilan Masjid Tertua di Amerika Serikat
Cek berita seputar hunian dan inspirasi terkini di websitewww.ideaonline.co.id,Facebook IDEA Online,TikTok IDEAonline,Instagram @ideaonline,Instagram @tabloidrumah, danYoutube IDEA RUMAH.