Yang kemudian menyerang jaringan sehat, telah lama diketahui menyebabkan kerusakan parah atau kegagalan multi-organ.
Namun, penemuan bahwa sel yang terinfeksi virus SARS-CoV-2 dapat "meledak" membuka kemungkinan pengobatan baru untuk menghentikan proses infeksi alih-alih menargetkan virus SARS-CoV-2.
Dr Gautam Mehta, konsultan di rumah sakit Royal Free di London Utara, Inggris, tempat penelitian dilakukan dengan Rumah Sakit Anak Boston, mengatakan.
"Peradangan dan kematian sel merupakan faktor penting dalam perkembangan kanker. Penyakit Covid-19 yang parah."
"Studi kami menunjukkan bahwa pyroptosis (kematian sel terprogram pro-inflamasi oleh lisis sel) sering menjadi biang keladinya."
"Ini temuan penting karena saat ini, pengobatan Covid-19 kami menargetkan virus SARS-CoV-2. Jika kami dapat menargetkan proses patogen, kami mungkin dapat mengembangkannya. Pengobatannya efektif bahkan pada pasien yang belum pernah terinfeksi Covid-19," tegas tim peneliti.
Baca Juga: Pikir Lagi Beribu Kali, Jangan Sampai 7 Hal Ini Seputar Renovasi Ini Membuat Kita Menyesal
Merasakan bahaya, sistem kekebalan memulai pyroptosis di sel hati.
Ketika sel "meledak", mereka melepaskan bahan kimia yang kemudian diserang oleh sistem kekebalan tubuh, yang menyebabkan gagal hati.
Ada beberapa obat yang diduga digunakan untuk mengobati piroptosis, termasuk disulfiram (untuk mengobati penyalahgunaan alkohol) dan dimetil fumarat (untuk mengobati multiple sclerosis).
Cek berita seputar hunian dan inspirasi terkini di website www.ideaonline.co.id, Facebook IDEA Online, TikTok IDEAonline, Instagram @ideaonline, Instagram @tabloidrumah, dan Youtube IDEA RUMAH.