Penggunaan atap lembaran seperti asbes, semen fiber, ardex, seng antikarat, atau bitumen (aspal) lebih baik dibandingkan dengan material seperti genteng tanah liat, genteng beton, keramik, atau kayu sirap.
Hal ini dikarenakan, rongga antarbidang material asbes memberikan toleransi kemiringan hingga kurang dari 30 derajat, sehingga air akan tetap dapat mengalir dengan lancar.
4. Faktor kondisi alam
Perubahan panas clan dingin secara terus-menerus akan membuat material penutup rumah menjadi aus atau berubah.
Retak-retak kecil di atap rumah clapat menyebabkan air masuk.
Semakin dibiarkan, air yang merembes akan semakin banyak clan membuat retakan semakin besar.
Oleh sebab itu, gunakanlah atap yang berpondasi kuat agar rumah tidak mengalami kebocoran.
Sebaiknya kamu telah mempersiapkan atap rumah dengan pondasi yang kuat dan model yang tidak hanya menarik, tetapi juga berkualitas.
5. Penggunaan talang
Talang juga merupakan elemen atap yang berpotensi menimbulkan kebocoran.
Entah karena sistem penyambungnya yang tak baik atau karena materialnya rusak termakan usia.
Semakin minim jumlah talang, semakin minim juga potensi kebocorannya.