Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Membuat Desain Dapur yang Ergonomis

Anissa Q. Aini - Jumat, 18 Oktober 2013 | 06:00
Membuat Desain Dapur yang Ergonomis
Anissa Q. Aini

Membuat Desain Dapur yang Ergonomis

Kata ergonomis berasal dari bahasa Yunani, ergon[kerja] dan nomos[aturan]. Jadi, secara umum kita bisa mengartikan ergonomis sebagai aturan kerja. Sebenarnya ada banyak definisi lebih detil tentang ergonomis, tapi kita bisa tarik garis besar dari semua penjelasan itu. Inti dari ergonomis adalah menciptakan kenyamanan, keamanan, dan produktivitas dalam kerja.

Nah, setelah tahu tentang apa itu ergonomis, sekarang kita coba memahami apa itu dapur ergonomis. Buat Anda yang sedang berencana membuat atau merombak dapur, perlu disimak, nih!

Dapur adalah ruangan yang bisa dibilang paling sibuk, di rumah. Menyimpan, meracik, dan mengolah bahan makanan dilakukan di sini, tiga kali sehari. Banyaknya aktivitas yang dilakukan di sini, membuat dapur harus dibuat senyaman mungkin. Caranya, ya, dengan membuat dapur ergonomis.

Banyak hal yang harus diperhatikan dalam membuat dapur ergonomis. Mulai dari penataan kitchen set, pemilihan kitchen sink, hingga ukuran meja kerja dan lemari penyimpanan yang pas untuk pemilik dapur. Tak ketinggalan jalur sirkulasi dan berbagai ukuran standar perabot dapur. Kesannya ribet, ya? Sebenarnya tidak sulit, kok. Sekarang ambil kertas, dan mulailah mendata apa saja yang perlu diperhatikan untuk membuat dapur ergonomis.

Ada empat aspek yang perlu dipikirkan:

Kenyamanan. Aspek yang satu ini kaitannya bisa dengan pencahayaan yang cukup, jalur sirkulasi yang memadai, pertukaran udara yang lancar, dan sebagainya. Selain nyaman untuk memasak, sebisa mungkin dapur juga nyaman untuk berinteraksi dengan seluruh anggota keluarga. Kesehatan. Dapur yang dibuat sembarangan, biasanya tidak memperhatikan ukuran tinggi meja kerja atau lemari penyimpanan. Meja terlalu tinggi atau terlalu rendah akan membuat punggung bekerja tidak wajar. Begitu pula dengan lemari penyimpanan yang terlalu tinggi, hingga kita harus berjinjit untuk meraih benda yang kita perlukan.Keamanan. Dapur harus dibuat seaman mungkin untuk seluruh anggota keluarga. Misalnya, ujung-ujung meja, island, atau kitchen setdibuat tumpul untuk menghindarkan luka parah jika terbentur. Satu hal yang masih jarang dilakukan adalah menempatkan alarm kebakaran di area ini.Produktivitas dan efisiensi kerja.Ini kaitannya dengan penempatan perabot dan pemilihan desain dapur. Kita harus pintar-pintar menata dapur supaya bekerja di dalamnya menjadi lebih praktis.

Kenyamanan. Aspek yang satu ini kaitannya bisa dengan pencahayaan yang cukup, jalur sirkulasi yang memadai, pertukaran udara yang lancar, dan sebagainya. Selain nyaman untuk memasak, sebisa mungkin dapur juga nyaman untuk berinteraksi dengan seluruh anggota keluarga.

Kesehatan. Dapur yang dibuat sembarangan, biasanya tidak memperhatikan ukuran tinggi meja kerja atau lemari penyimpanan. Meja terlalu tinggi atau terlalu rendah akan membuat punggung bekerja tidak wajar. Begitu pula dengan lemari penyimpanan yang terlalu tinggi, hingga kita harus berjinjit untuk meraih benda yang kita perlukan.

Keamanan. Dapur harus dibuat seaman mungkin untuk seluruh anggota keluarga. Misalnya, ujung-ujung meja, island, atau kitchen setdibuat tumpul untuk menghindarkan luka parah jika terbentur. Satu hal yang masih jarang dilakukan adalah menempatkan alarm kebakaran di area ini.

Produktivitas dan efisiensi kerja.Ini kaitannya dengan penempatan perabot dan pemilihan desain dapur. Kita harus pintar-pintar menata dapur supaya bekerja di dalamnya menjadi lebih praktis.

Sudah dicatat semua? Jadi, gakbingung lagi, dong, soal dapur ergonomis. Dapur nyaman pasti bikin masakan lebih lezat. Selamat merancang dapur ergonomis!

Foto: iDEA Online/ Yogie Candra Bhumi

Editor : iDEA





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular