Follow Us

6 Tips Mengolah Material Bekas

Devi F. Yuliwardhani - Rabu, 04 Januari 2012 | 08:21
6 Tips Mengolah Material Bekas
Devi F. Yuliwardhani

6 Tips Mengolah Material Bekas

Banyak hal yang Anda perlu perhatikan sebelum merenovasi rumah dengan material daur ulang. Tidak bisa sembarang. Ada aturan mainnya.

Satu hal yang utama, kenali barang tersebut dengan cermat. Mulai dari bahan, finishing, dan aplikasi yang lama, hingga yang kelak Anda pasang. Dari hal itu, Anda akan mudah mengolahnya. Juga mengaplikasikannya dengan tepat.

Berikut panduan yang dapat Anda pertimbangkan.

1. Cek dan Pilah Material Bekas

Kenali material di rumah lama Anda. Lalu, pilih dan pilah material berdasarkan dua kategori. Material struktural atau non-struktural. Lalu, Anda dapat melihat kelayakan pakai yang sesuai dengan kebutuhan. Tentukan pula fungsi dan desain yang paling pas.

2. Pastikan Fungsi Utama

Saat Anda akan memilih bagian rumah lama perhatikan fungsi utamanya. Terutama material untuk fungsi struktural. Apabila setelah pengecekan, ternyata material tersebut masih cukup baik, maka sebaiknya jangan dibongkar. Pembongkaran yang bersifat struktural akan membutuhkan ahli struktur. Hal ini akan membutuhkan membutuhkan tenaga dan biaya yang cukup besar.

3. Pilih Partner Kerja yang Tepat

Yang dimaksud partner kerja adalah arsitek, kontraktor, maupun tukang. Nah, peran mereka tentu sangat untuk memberi saran dan mengingatkan peran material bekas. Dari sekian orang yang hendak Anda pilih, sebaiknya mereka yang memang suka dan menguasai bidang tersebut. Sementara itu, tukang pada prinsipnya sangat tergantung perencana atau kontraktor yang mengarahkan. Selama basic skill (kemampuan dasar) dan pemahaman tukang akan material yang diolah cukup baik, maka produk yang dihasilkan juga akan optimal.

4. Bangun Pemahaman Kerja yang Sama.

Untuk memperlancar proses pengolahan material, Anda perlu membangun persepsi yang sama. Mulai dari kondisi material, kegunaan, pengaplikasikan, hingga finishingnya. Pemahaman yang sejalan, akan membantu kelancaran proses pembangunan. Oleh sebab itu, Anda perlu komunikasi intenstif dengan partner kerja. Tidak bisa jalan sendirian.

5 . Pemilik Rumah Perlu Proaktif.

Editor : Devi F. Yuliwardhani

Latest