iDEAonline –Liburan akhir pekan bisa dimanfaatkan untuk berkunjung ke Museum Sasmitaloka Jenderal Besar DR. A.H. Nasution.
51 tahun silam, di kediamannya yang terletak di Kawasan menteng telah terjadi peristiwa dramatis yang hampir merenggut nyawa Jenderal Besar DR. Abdul Haris Nasution.
Saat itu, pasukan Tjakrabirawa G-30S/PKI berupaya menculik dan membunuh sang jenderal, tetapi hal ini gagal. Melainkan, putri keduanya, Ade Irma Suryani Nasution dan ajudannya, Lettu Pierre Tendean yang menjadi korban.Peristiwa tersebut melatari dijadikannya rumah sang jenderal menjadi Museum Sasmitaloka Jenderal Besar DR. A.H. Nasution.
Museum seluas 2000 meter persegi tersebut merupakan prasasti hidup dan kehidupan Jendral A.H.Nasution bersama keluarga.
Selain karya juang, di museum ini juga terdapat banyak kenangan yang menjadi saksi bisu peristiwa memilukan 51 tahun silam.
Dari sembilan ruang utama, terdapat sebuah kamar tidur yang menjadi lokasi penembakan brutal dari anggota Tjakrabirawa terhadap Ade Irma Suryani.
Berbagai koleksi peninggalan dari si putri bungsu pasangan A.H. Nasution dan Johanna Sunarti pun masih tersimpan utuh dalam lemari kaca. Boneka, sepatu, seragam TNI ukuran kecil, pakaian berwarna putih, hingga botol minuman plastik.
Melihat ke ruangan lain, A.H. Nasution yang gemar membaca buku, memiliki ruang perpustakaan dengan lemari besar yang berisi buku-buku yang sudah habis dibacanya.
Patung ini merupakan diorama yang menggambarkan kejadian seperti aslinya sehingga pengunjung pun paham bagaimana kejadian dramatis berlangsung.
iDEA Lovers sudah pernah mengunjungi museum ini belum? Yuk, ceritakan pengalamannya di kolom komentar!
Sumber: dari berbagai sumber