Anda juga bisa menggunakan satu palet warna saja untuk kamar mandi. Warna yang digunakan pun bisa dengan warna solid seperti pada di foto. Aplikasikanlah warna tersebut ke seluruh bagian ruang. Yap, jangan takut untuk bereksplorasi dengan warna ngejreng lainnya! Dengan begitu sensasi yang ditimbulkan akan berbeda! (sumber foto: decoist.com)
" data-author="idea" />
iDEAonline – Pengalaman ruang diawali oleh penginderaan atau rangsangan. Salah satu rangsangan tersebut adalah warna.
Oleh karena itu, keputusan penerapan warna dalam ruang berpengaruh terhadap kegiatan fisik dan mental.
"Terdapat dua penggolongan warna yang memberikan pengaruh psikologis yang kuat," jelas Dona Saphiranti, pengajar desainer interior di ITB.
"Dua penggolongan tersebut adalah warna internal dan warna eksternal."
Warna eksternal adalah warna yang diterjemahkan secara umum dan bersifat faal. Warna eksternal terbagi atas dua, yaitu warna panas atau hangat dan warna dingin.
Warna Panas
Kelompok warna panas ini memberikan efek agresif, aktif, merangsang, menyenangkan, dan bergairah. Contohnya adalah warna merah dan jingga.
Dengan menerapkan warna ini di dalam ruangan, ruangan akan terasa seolah-olah maju mendekat. Kesan jarak akan terasa lebih pendek sehingga ruangan terasa lebih sempit.
Warna Dingin
Kelompok warna dingin memberikan suasana sejuk. Contohnya adalah hijau, biru, dan ungu. Warna-warna tersebut akan memberi efek tenang, aman, dan sunyi.
Akan tetapi, warna-warna ini juga dapat memberikan efek tersisih karena warna ini memberikan ilusi jarak sehingga ruangan terasa lebih luas.
Sebaiknya Anda tidak menggunakan warna dingin yang tua dan gelap. Semakin tua dan gelap warnanya, ruangan akan terasa semakin dalam dan cenderung memberikan efek depresi.
Berikutnya adalah warna internal. Warna internal dapat mempengaruhi emosi seseorang tergantung peristiwa dan pengalaman.
Karena kondisi tersebut, respon psikologi yang muncul terhadap suatu warna pun menjadi berbeda-beda.
Bagaimana suasana ruangan yang ingin Anda ciptakan?